Semarang, Suaragong – Kasus KIP Kuliah baru-baru ini trending di media sosial karena netizen yang menganggap banyak sekali bantuan sosial dari pemerintah ini tidak tepat sasaran. KIP-K merupakan bantuan sosial dari pemerintah untuk mahasiswa yang kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Seorang mahasiswi dari Universitas Diponegoro (Undip) menjadi topik perbincangan di media sosial beberapa hari yang lalu hingga sekarang. Mahasiswi tersebut menerima beasiswa kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), walaupun ia berasal dari keluarga menengah keatas. Padahal, terdapat beberapa faktor yang menjadikan seseorang mendapatkan bantuan KIP-K ini, seperti:
1. Peserta yang punya KIP sekolah pada saat SMA atau SMK
2. Peserta terdata dalam DTKS atau penerima bantuan sosial
3. Peserta terdaftar dalam P3KE
4. Peserta yang menginformasikan penghasilan orang tuanya
5. Peserta melampirkan SKTM
Isu pertama kalli dibahas pada platform X (twitter) yang mengekspresikan kekecewaan karena mahasiswi ini mengundurkan diri dari program beasiswa yang seharusnya ditargetkan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun kurang mampu secara finansial. Bahkan, beredar foto-foto yang menunjukkan gaya hidup mewah mahasisi Undip tersebut.
Menanggapi kasus tersebut, pihak kampus sudah angkat bicara dan menyatakan bahwa mereka telah memanggil mahasiswi tersebut untuk dimintai keterangan. Universitas juga berencana untuk melakukan survei langsung ke rumah mahasiswi tersebut untuk memastikan situasi ekonomi keluarganya.
Pihak kampus menegaskan bahwa alur pendaftaran, verifikasi, hingga penetapan KIP-K sudah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi (KEMDIKBUD).
Kesimpulan
Kasus kip kuliah ini adalah kasus yang sering terjadi di dimasyarakat sekitar. Kondisi ini acap kali terjadi karena dasar penilaian dalam pembarian beasiswa KIP mudah untuk dimanipulasi sehingga penyalurannya sering salah sasaran.
Viralnya kasus tersebut dapat menjadi momentum pemerintah untuk membenahi sistem penyaluran beasiswa KIP-K tersebut. Dan bagi siswa yang akan melanjutkan perguruan tinggi juga harus lebih sadar dengan diri mereka, apakah perlu mendapatkan bantuan pemerintah ini atau tidak. Karena, masih banyak orang yang membutuhkan beasiswa ini agar dapat melanjutkan cita-cita untuk belajar di Universitas impian mereka.