Type to search

Gaya Hidup Probolinggo Trends

Kasus Viral Mie Gacoan Probolinggo Resmi ke Jalur Hukum

Share
Drama heboh yang sempat viral di restoran cepat saji Mie Gacoan, Jalan Suroyo, Kota Probolinggo

SUARAGONG.COM – Drama heboh yang sempat viral di restoran cepat saji Mie Gacoan, Jalan Suroyo, Kota Probolinggo, ternyata berbuntut panjang. Wanita berinisial D, yang sebelumnya jadi korban jambakan dan pukulan di depan umum, akhirnya buka suara. Ia menegaskan dirinya hanyalah korban fitnah, dan kini resmi menempuh jalur hukum untuk memulihkan nama baiknya.

Kronologi Video Viral Gacoan Probolinggo Wanita Korban Fitnah Pelakor Resmi Tempuh Jalur Hukum

Kasus ini bermula dari video yang tersebar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, seorang wanita berinisial Z terlihat melabrak D di hadapan pengunjung restoran. Z bahkan menjambak rambut D sebanyak dua kali dan memukulnya dengan tas, sambil melontarkan tuduhan bahwa D adalah “pelakor”.

Aksi tersebut langsung memicu pro-kontra warganet. Ada yang membela Z, tapi tidak sedikit yang menilai tindakannya sebagai bentuk main hakim sendiri.

Korban Menegaskan Difitnah

D, didampingi kuasa hukumnya Mohammad Dilah Rizal Fauzi, menegaskan dirinya tidak pernah memiliki hubungan terlarang dengan siapa pun.

“Klien saya hanya makan bersama Y sebagai teman. Tapi tiba-tiba Z datang, menjambak rambut, memukul dengan tas, lalu melontarkan tuduhan keji pelakor, gundik, lonte. Itu fitnah yang menghancurkan nama baik dan martabat klien saya,” tegas sang kuasa hukum.

Bagi D, peristiwa itu bukan sekadar menyakitkan secara fisik, tetapi juga menampar martabat keluarga besar. Tuduhan sepihak yang dilontarkan Z membuatnya harus menanggung stigma sosial di lingkungannya.

Baca Juga : Mie Gacoan Probolinggo Disorot DPRD: Langgar Aturan Perizinan

Kontradiksi Pernyataan Z

Tak berhenti di situ, kuasa hukum D juga menyoroti pernyataan Z yang dinilai penuh kontradiksi. Dalam unggahan 18 Agustus, Z menyebut Y hanyalah mantan. Namun pada 5 September, Z justru mengaku Y sebagai suami siri sekaligus ayah dari anak yang sedang dikandungnya.

“Ini membingungkan publik. Seolah-olah ada fakta yang ditutupi, lalu menggiring opini demi simpati netizen,” ujar Mohammad Dilah.

Kontradiksi itu membuat warganet semakin bingung, siapa sebenarnya yang berkata jujur.

Baca Juga : Kota Probolinggo Jalani Validasi Lapangan Kota Sehat 2025

Upaya Damai Gagal, Lanjut ke Jalur Hukum

Sebelum memilih jalur hukum, D dan keluarganya sebenarnya sudah mencoba jalan damai. Mereka sempat menemui keluarga Y untuk mediasi. Namun, usaha itu berakhir buntu.

“Kami sudah sabar, tapi karena reputasi keluarga ikut tercoreng, langkah hukum adalah pilihan terakhir,” jelas kuasa hukum D.

Kini, laporan resmi sudah dilayangkan ke pihak berwenang. D berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran, bahwa fitnah dan tindakan main hakim sendiri di ruang publik tidak hanya mencederai seseorang, tetapi juga bisa merusak nama baik sebuah keluarga. (DUh/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69