Malang, Suaragong – Liburan hari raya menjadi momen kumpul keluarga dan handai taulan. Kini yang viral adalah Kayutangan Heritage menjadi destinasi utama Kota Malang. Utamanya warga luar kota yang terpesona atas postingan media sosial saat berswafoto malam menikmati landskap cagar budaya. Bangunan masa kolonial ditambah hiburan jalanan, coffee shop serta jajanan kaki lima yang berjejer sepanjang kawasan Kayutangan heritage.
Nama kayutangan sendiri berasal dari berkembangnya kawasan alun-alun, di ujung jalan arah alun-alun terdapat pohon yang menyerupai tangan. Dari pohon yang menyerupai tangan di kawasan tersebut lantas disebut Kayutangan. Penataan kawasan dilakukan secara bertahap sejak 2019 sampai 2022 pada proyek lanjutan penataan bangunan dan lingkungan di Zona III Kayutangan Heritage Malang. Dialokasikan belanja anggaran APBD Kota Malang 2022.
Kayutangan Heritage berada di pusat Kota Malang, lokasinya tidak jauh dari Balai Kota dan alun-alun Kota Malang. Berletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen ini merupakan kampung tua di Kota Malang, kampung ini sudah ada sejak abad ke-13. Jajaran griya peninggalan masa kolonial tersebut, pastinya memiliki bentuk arsitektur yang berbeda dari rumah-rumah biasanya. Contoh adalah Rumah Lewoel yang sampai saat ini masih dijaga oleh pemilik rumah dengan terawat dan rapi. Kemudian ada rumah 1870 yang berada di sisi utara kawasan kampung kayutangan.
Nuansa serta kemegahan kota terasa begitu memasuki Jalan Jenderal Basuki Rahmat mendekati Alun-Alun Kota Malang. Padangan mata langsung menangkap, bangunan gereja klasik yang menjulang dan seolah menyapa siapapun yang datang. Gereja kayoetangan yang bernama Gereja Hati Kudus Yesus berada di bilangan jalan Basuki Rachmad.
Karena letaknya yang strategis dan arsitekturnya yang bergaya Neo-Gothik Eropa itu sering menjadi pusat perhatian yang melintasinya. Gaya Gothik adalah lengkungan yang bertemu melancip ke atas dan memberikan ekspresi ke atas yang sangat sesuai dengan bangunan ibadah. Penerapan dengan konsisten prinsip simetris terhadap sumbu dan bukaan fasad bangunan dengan menggunakan konsep perulangan Golden Section menjadikan bangunan berkesan monumental. (ind/man)
Comments 2