Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 18 Orang
Share

SUARAGONG.COM – Kebakaran hutan dahsyat yang melanda wilayah tenggara Korea Selatan terus berkobar. Di kabarkan Peristiwa ini telah menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai 19 lainnya. Data ini menurut laporan terbaru dari Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan.
Kebakaran Hutan Korea Selatan: Ribuan Warga Mengungsi
Meninjau dari BBC Internasional. Penjabat Presiden Han Duck-soo menyebut kejadian ini sebagai “krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan mengakui bahwa kebakaran ini menjadi yang terburuk dalam sejarah negara tersebut. Lebih dari 23.000 orang telah dievakuasi, sementara beberapa situs budaya bersejarah ikut terdampak, termasuk sebuah kuil Buddha berusia 1.300 tahun yang hancur dilalap api.
Tragedi semakin bertambah ketika sebuah helikopter pemadam kebakaran jatuh di wilayah pegunungan Uiseong pada Rabu siang. Otoritas terkait saat ini masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Upaya Pemadaman di Tengah Cuaca Tak Bersahabat
Lebih dari 5.000 personel militer dan ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk mengendalikan berbagai titik api. Bahkan, helikopter militer Amerika Serikat yang berbasis di Korea turut membantu upaya pemadaman. Pada Selasa lalu, Badan Pemadam Kebakaran Nasional meningkatkan status darurat ke level tertinggi untuk pertama kalinya tahun ini.
Korea Selatan sebenarnya jarang mengalami kebakaran hutan besar, dan angka korban jiwa akibat peristiwa ini biasanya rendah. Namun, kebakaran kali ini telah menewaskan 18 orang hanya dalam beberapa hari, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah negara tersebut. Hingga kini, sekitar 17.000 hektare hutan telah hangus, menjadikannya sebagai kebakaran terbesar ketiga dalam hal luas area yang terbakar.
Di kota Uiseong, kebakaran telah meratakan Kuil Gounsa yang dibangun pada tahun 618 Masehi dan merupakan salah satu kuil terbesar di provinsi tersebut. Selain itu, sebuah struktur arsitektur Buddha dari era Dinasti Joseon (1392-1910) yang dianggap sebagai harta nasional juga dilaporkan hancur.
Baca Juga : Kebakaran Los Angeles: 1.000 Bangunan Hancur dan 10 Tewas
Angin Kencang Hambat Upaya Pemadaman
Penjabat Presiden Han menyatakan bahwa semua sumber daya telah dikerahkan untuk mengatasi kebakaran ini. Namun, angin kencang menjadi tantangan besar dalam upaya pemadaman. “Kami sangat berharap akan turun hujan hari ini atau besok untuk membantu memadamkan api,” ujarnya.
Namun, Badan Meteorologi Korea melaporkan bahwa hujan baru diperkirakan turun pada Kamis dengan curah yang sangat sedikit, hanya sekitar 5 hingga 10 mm. Pemerintah berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap respons kebakaran ini setelah situasi terkendali dan mencari cara untuk meningkatkan strategi pencegahan di masa mendatang.
Baca Juga : Jepang Donasikan 2 Juta USD untuk Kebakaran Los Angeles
Kebakaran Terjadi Akibat Kondisi Kering Ekstrem
Korea Selatan mengalami musim yang lebih kering dari biasanya, dengan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan rata-rata tahunan. Sejauh ini, sudah terjadi 244 kebakaran hutan sepanjang tahun 2025, meningkat 2,4 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah juga berjanji untuk memperketat penegakan hukum terhadap pembakaran ilegal, yang menjadi salah satu penyebab utama kebakaran hutan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah kelalaian individu yang bisa memicu kebakaran.
Kebakaran ini pertama kali muncul pada Jumat lalu di Sancheong County, kemudian menyebar ke kota-kota tetangga seperti Uiseong, Andong, Cheongsong, Yeongyang, dan Yeongdeok. Hingga kini, api masih berkobar dan upaya pemadaman terus dilakukan di tengah kondisi yang sulit. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News