Keberhasilan Turunkan Angka Buta Aksara, Pemkab Jember Diganjar Penghargaan
Share

SUARAGONG.COM – Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui Dinas Pendidikan dalam menurunkan angka buta aksara berbuah manis. Kabupaten terbesar ketiga di Jawa Timur ini kembali meraih penghargaan pada peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-59 yang dirangkai dengan Gebyar Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) bertema “Kesalehan Literasi Digital, Membangun Peradaban” di Jakarta, 25–26 September 2025.
Pemkab Jember Berhasilan Turunkan Angka Buta Aksara
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Muhammad Ghozali, dari Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin.
Bupati Jember, Muhammad Fawait atau Gus Fawait, menyebut prestasi ini sebagai hasil kerja kolektif semua pihak.
“Alhamdulillah, penghargaan ini bukti bahwa jika kita fokus kerja, kerja, dan kerja sesuai arahan Presiden, hasilnya akan terlihat. Insyaallah, kami terus berkomitmen memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM demi masa depan Jember yang lebih baik,” ungkapnya saat menghadiri program Bunga Desaku, Jumat (26/9/2025).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono, capaian ini tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Tiga tahun lalu tercatat ada sekitar 42 ribu anak putus sekolah. Setelah dilakukan verifikasi ulang bersama mahasiswa KKN, angka tersebut turun drastis menjadi 22 ribu.
“Percepatan penanganan yang terukur inilah yang diapresiasi pemerintah pusat. Bukan sekadar penurunan angka, tetapi adanya kerja nyata sesuai data resmi BPS,” jelas Hadi.
Baca Juga : Dana Abadi Pendidikan Diproyeksi Tembus Rp175 Triliun pada 2026
Berbagai Strategi Diusulkan
Sejumlah strategi sudah dijalankan, mulai dari penguatan pendidikan vokasi, verifikasi data berbasis mahasiswa KKN, hingga memperluas PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dari 14 menjadi 28 lembaga.
Dengan capaian ini, Jember menjadi salah satu dari empat daerah di Indonesia yang mendapat penghargaan serupa. Namun, Hadi menegaskan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Salah satunya memastikan anak-anak yang belum sekolah bisa kembali mendapatkan hak pendidikan.
Langkah lanjutan yang disiapkan Pemkab Jember antara lain memperluas program Pendidikan Kecakapan bagi Masyarakat (PKPM) dan menambah beasiswa. Serta memperkuat jalur pendidikan non-formal.
“Kami berkomitmen memastikan setiap anak di Jember mendapat hak pendidikan. Karena masa depan daerah ini ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini,” pungkasnya (Aye/sg)