Type to search

Gaya Hidup

Gaes !!! Kebiasaan Doom Spending Bikin Gen Z Makin Miskin?

Share
Doom spending mengacu pada kecenderungan seseorang untuk menghabiskan uang secara impulsif dalam jumlah besar akibat takut atau kecemasan.

SUARAGONG.COM Doom spending adalah istilah yang menggambarkan perilaku konsumsi berlebihan atau impulsif yang muncul akibat kecemasan, stres, atau perasaan ketidakpastian di masa depan. Fenomena ini telah menjadi perhatian, terutama di kalangan Generasi Z. Generasi yang dikenal digital savvy ini, ternyata rentan terjebak dalam pola doom spending sebagai cara untuk mengatasi tekanan mental yang mereka hadapi.

Apa Itu Doom Spending?

Doom spending mengacu pada kecenderungan seseorang untuk menghabiskan uang secara impulsif dalam jumlah besar akibat perasaan takut atau kecemasan, terutama terkait dengan ketidakpastian ekonomi atau peristiwa global seperti pandemi, perubahan iklim, atau krisis politik. Alih-alih menabung atau berinvestasi, individu yang terjebak dalam pola doom spending cenderung membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan sebagai bentuk pelarian atau untuk mendapatkan kenyamanan sementara.

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di era digital di mana informasi dari berbagai belahan dunia dapat diakses dengan cepat. Meskipun hal ini memberi mereka keunggulan dalam menguasai teknologi, mereka juga lebih sering terpapar berita buruk dan ancaman global yang dapat memicu kecemasan. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan Gen Z lebih rentan terhadap doom spending:

Tekanan Sosial dan Media Sosial

Generasi Z sangat dipengaruhi oleh tren media sosial yang kerap mempromosikan gaya hidup mewah dan konsumerisme. Akibatnya, banyak dari mereka merasa terdorong untuk membeli produk-produk demi “menjaga penampilan” di dunia digital, meskipun barang-barang tersebut tidak benar-benar diperlukan.

Kecemasan dan Ketidakpastian Masa Depan

Gen Z menghadapi berbagai ketidakpastian, mulai dari isu perubahan iklim, resesi ekonomi, hingga ketidakpastian pasar kerja. Untuk mengalihkan rasa cemas dan stres, banyak dari mereka memilih belanja impulsif sebagai bentuk pengalihan perhatian.

Akses Mudah ke Platform E-Commerce

Dengan kemajuan teknologi, belanja menjadi semakin mudah dan cepat. Gen Z sangat familiar dengan aplikasi e-commerce, yang memungkinkan mereka untuk berbelanja kapan saja hanya dengan beberapa klik. Fasilitas seperti promosi diskon, cashback, dan pembayaran cicilan juga memicu perilaku belanja berlebihan.

Dampak Doom Spending Terhadap Gen Z

Masalah Keuangan

Salah satu dampak terbesar dari doom spending adalah masalah keuangan. Generasi Z, yang masih berada di fase awal karier atau bahkan masih menempuh pendidikan, sering kali tidak memiliki stabilitas finansial. Perilaku belanja berlebihan ini dapat menyebabkan mereka kesulitan mengatur keuangan dan terjebak dalam utang.

Kesehatan Mental

Meskipun doom spending bisa memberikan kepuasan jangka pendek, dalam jangka panjang, perilaku ini dapat memperburuk kondisi mental. Ketika kesenangan dari berbelanja memudar, perasaan cemas dan stres dapat kembali bahkan lebih besar karena penyesalan terkait pengeluaran yang tidak perlu.

Ketergantungan pada Konsumsi

Pola doom spending dapat menyebabkan ketergantungan pada konsumsi untuk meredakan emosi negatif. Ini menciptakan siklus di mana individu merasa perlu terus berbelanja untuk merasa lebih baik, tanpa menyelesaikan akar masalah emosional yang mereka alami.

Baca juga : Gen Z China: Dari Branded ke KW, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Mengatasi Doom Spending di Kalangan Milenials?

Meningkatkan Literasi Keuangan

Salah satu cara untuk mengatasi doom spending adalah dengan meningkatkan literasi keuangan di kalangan Gen Z. Mengajarkan mereka cara mengelola anggaran, menabung, dan berinvestasi dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih sehat.

Membangun Kesadaran Diri

Mengajarkan Generasi Z untuk lebih mengenali emosi mereka dan bagaimana mengelolanya tanpa harus berbelanja adalah langkah penting. Meditasi, olahraga, atau berbicara dengan orang yang dipercaya bisa menjadi cara yang lebih sehat untuk mengatasi kecemasan.

Mengurangi Paparan Media Sosial

Karena media sosial sering menjadi pemicu doom spending, mengurangi waktu yang dihabiskan di platform tersebut atau berhenti mengikuti akun-akun yang mendorong konsumsi berlebihan dapat membantu menurunkan dorongan belanja impulsif.

Membuat Rencana Keuangan Jangka Panjang

Membantu Gen Z merencanakan tujuan keuangan jangka panjang, seperti menabung untuk pendidikan, membeli rumah, atau memulai bisnis, dapat memberikan mereka motivasi untuk lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang.

Doom spending adalah fenomena yang semakin banyak mempengaruhi Generasi Z. Meskipun perilaku ini bisa memberikan kenyamanan sementara, dampaknya terhadap keuangan dan kesehatan mental jangka panjang sangat merugikan. Dengan literasi keuangan yang lebih baik, pengelolaan emosi yang efektif, serta mengurangi tekanan sosial dari media, Generasi Z dapat keluar dari siklus yang merugikan ini dan membangun masa depan yang lebih stabil dan sehat. (acs)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *