Type to search

News Peristiwa

Kecoa Cyborg dari Singapura Bantu Cari Korban Gempa Myanmar

Share
Singapura kerahkan kecoa cyborg untuk mencari korban gempa Myanmar (Sumber: HTXSG Facebook)

SUARAGONG.COM – Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada awal April 2025 telah menewaskan lebih dari 3.000 jiwa dan menyebabkan kerusakan yang meluas.  

Di tengah keprihatinan global, sebuah teknologi canggih dari Singapura turut serta dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban. Sepuluh kecoa cyborg, hasil pengembangan kolaborasi antara Home Team Science and Technology Agency (HTX). 

Nanyang Technological University, dan Klass Engineering and Solutions, telah dikirim ke Myanmar untuk membantu tim Operasi Lionheart milik Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF).  

Ini menandai pertama kalinya kecoa cyborg dikerahkan dalam operasi kemanusiaan berskala besar.

Kecoa Cyborg: Teknologi Canggih di Medan Bencana

Kecoa Madagaskar berukuran 6 cm ini telah dimodifikasi menjadi cyborg dengan penambahan kamera mini dan sensor inframerah. Kemampuannya untuk bergerak di ruang sempit dan kemampuan sensornya yang canggih menjadikannya alat yang ideal untuk menelusuri reruntuhan bangunan yang runtuh.

Elektroda yang terpasang pada kecoa memungkinkan para teknisi untuk mengendalikan gerakan mereka dari jarak jauh. Informasi yang dikumpulkan oleh kamera dan sensor inframerah, termasuk indikasi potensi keberadaan korban yang masih hidup, diproses oleh algoritma pembelajaran mesin dan dikirimkan secara nirkabel kepada tim penyelamat.  

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Myanmar Lampaui 3000 Jiwa

Sistem ini memungkinkan tim untuk mengidentifikasi lokasi potensi korban dengan lebih akurat dan efisien, sehingga mempercepat proses evakuasi. Kemampuan kecoa cyborg untuk beroperasi di lingkungan yang sulit dijangkau oleh manusia atau anjing pelacak menjadikannya aset berharga dalam operasi pencarian dan penyelamatan.  

Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan,  kebutuhan mendesak di Myanmar mendorong HTX untuk mempercepat pengerahannya. Membuktikan nilai praktis dari inovasi teknologi dalam menanggapi bencana alam.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Penggunaan kecoa cyborg dalam operasi pencarian dan penyelamatan di Myanmar bukanlah tanpa tantangan.  Teknologi ini masih tergolong baru dan membutuhkan pelatihan serta keahlian khusus untuk pengoperasiannya.  

Selain itu,  keterbatasan jangkauan dan daya baterai juga perlu dipertimbangkan.  Namun,  pengalaman di Myanmar telah memberikan pelajaran berharga bagi tim pengembang dan menunjukkan potensi besar teknologi ini di masa depan.  

Baca Juga: ASEAN Siapkan Pertemuan untuk Bahas Krisis Myanmar di Thailand

Keberhasilan awal dalam menelusuri reruntuhan rumah sakit yang runtuh, yang memakan waktu sekitar 45 menit. Menjadi bukti kemampuan kecoa cyborg untuk membantu tim penyelamat dalam menemukan korban yang terjebak.  

Ke depan,  perbaikan dan penyempurnaan teknologi ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan jangkauan, daya tahan baterai, dan kemampuan sensornya.  

Keberadaan teknologi ini menandai sebuah babak baru dalam upaya pencarian dan penyelamatan, memadukan inovasi teknologi dengan usaha kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa. (Cld/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *