MALANG, SUARAGONG.COM – Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengundang 10 orang perwakilan keluarga korban tragedi Kanjuruhan sekaligus juga sebagai ajang silaturahmi ke Mapolres Malang, Kamis (02/02/2023). Keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang diundang Kapolres Malang berharap anaknya jadi pionir perdamaian.
Biasanya Kapolres Malang yang menyambangi para keluarga korban Kanjuruhan. Kali ini Kapolres Malang AKBP Kholis mengundang mereka untuk datang ke Mapolres Malang sekaligus ingin mendengar apa yang ingin disampaikan keluarga korban.
Dalam pertemuan tersebut banyak yang sampaikan oleh pihak keluarga korban Kanjuruhan kepada Kapolres Malang salah satunya tentang pemulihan mental mereka dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan pihak kepolisian.
Seperti yang dikatakan, Vincencius Sari orang tua salah satu korban dalam pertemuan tersebut dirinya menyampaikan, mewakili dari 73 korban wilayah Kabupaten Malang yang meninggal merasa bersyukur telah diundang Kapolres Malang.
“Kami hanya meminta doanya bagi para korban tragedi Kanjuruhan mereka tidak membutuhkan apa apa hanya doa kita. Yang perlu diketahui hingga saat kami bersama keluarga korban lainnya terus mencoba menata hati dan berpikir secara realistis atas peristiwa Kanjuruhan,” ujarnya.
Dijelaskan olehnya, awalnya mereka tidak bisa menerima atas kejadian tragedi Kanjuruhan dan mengutuk aparat. Namun lambat laun mereka bisa membuka diri serta berpikir positif untuk saat ini apa yang harus bisa lakukan.
Baca juga : Keluarga Tragedi Kanjuruhan Tetap Tuntut Keadilan, Aremania Gelar Doa Bersama
“Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepolisian dan semua elemen yang telah mendukung pemulihan mental kami. Termasuk dari Aremania dan organisasi organisasi yang lain yang peduli kepada kami,” ucapnya.
Walaupun mental mereka masih labil atas kehilangan anak anaknya yang begitu cepat. “Dan sebagai keluarga korban saat ini lebih terfokus kepada pemulihan mental kami. Sedangkan untuk segala sesuatu yang terjadi dilapangan itu sudah bukan menjadi rana kami lagi, itu rana suporter, bukan dari keluarga korban itu yang perlu digarisbawahi,” ungkapnya.
“Lanjutnya,kami berharap alm anak anaknya yang telah tiada bisa menjadikan pionir perdamaian bukan sebagai pemacu kerusuhan persepakbolaan Indonesia, itu nantinya menjadi suatu pembenahan dari seluruh elemen itu yang kami harapkan,” tegasnya. (fik/man)