SUARAGONG.COM – Jenazah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, ditemukan pada Minggu (29/9/2024) di lokasi serangan udara Israel yang terjadi sehari sebelumnya, di pinggiran selatan Beirut. Menurut laporan yang dikutip dari Reuters dan media Arab, Alarabiya, tubuh Nasrallah ditemukan dalam kondisi utuh, tanpa luka langsung. Dua sumber yang memberikan informasi ini menyebutkan bahwa penyebab kematiannya adalah trauma tumpul akibat ledakan yang kuat.
Kematian Nasrallah merupakan kejadian yang sangat signifikan bagi Hizbullah. Terutama dalam dua minggu terakhir yang telah menjadi periode paling menghancurkan bagi kelompok tersebut. Selama periode ini, Hizbullah mengalami serangan mematikan yang menargetkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yang digunakan oleh anggotanya. Serangan yang dilakukan oleh Israel tidak hanya menewaskan Nasrallah. Tetapi juga mengakibatkan kematian 20 orang lainnya. Termasuk komandan tertinggi Hizbullah di Lebanon selatan, Ali Karake.
Jenazah Hassan Nasrallah Ditemukan
AFP juga melaporkan bahwa jenazah Nasrallah ditemukan pada hari Sabtu dan dibungkus dengan kain kafan pada hari Minggu setelah dimandikan. Sumber yang memberikan informasi ini meminta identitasnya dirahasiakan. Dan menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada jadwal yang ditetapkan untuk upacara pemakaman dan penguburan.
Hassan Nasrallah telah menjadi sosok yang sangat berpengaruh di Lebanon selama lebih dari tiga dekade. Sebagai pemimpin Hizbullah, ia memimpin gerakan yang didukung Iran dan dikenal sebagai musuh bebuyutan Israel. Selama masa kepemimpinannya, Nasrallah berhasil mengonsolidasikan kekuatan Hizbullah. Serta memperkuat posisinya sebagai salah satu aktor utama dalam politik Lebanon.
Baca juga: Hassan Nasrallah Selamat dari Serangan Udara Israel di Beirut
Ancaman Israel Meningkat Drastis
Serangan Israel terhadap lokasi-lokasi strategis di Lebanon selatan dan timur telah meningkat drastis. Terutama setelah pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak Israel mengenai ancaman yang dirasakan dari Hizbullah. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 700 orang telah tewas akibat serangan tersebut. Dan ratusan ribu orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Situasi di Lebanon semakin memanas dengan adanya pemboman yang terus berlangsung. Sehingga menambah beban penderitaan bagi rakyat Lebanon yang sudah lama mengalami krisis ekonomi dan politik. Banyak warga sipil yang terjebak di tengah konflik ini. Dan mereka kini hidup dalam ketakutan serta ketidakpastian mengenai masa depan mereka.
Kematian Nasrallah diperkirakan akan mengubah dinamika politik dan militer di Lebanon dan wilayah sekitarnya. Pihak Hizbullah dan pengikutnya diharapkan untuk segera merespons situasi ini. Baik dalam konteks militer maupun politik. Dalam pandangan banyak analis, kematian pemimpin yang karismatik ini bisa memicu ketidakstabilan lebih lanjut, baik di dalam negeri maupun di kawasan yang lebih luas.
Sementara itu, komunitas internasional terus memantau situasi ini dengan cermat, mengingat dampak dari konflik ini bisa meluas ke negara-negara tetangga. Banyak yang berharap bahwa kejadian ini tidak akan menyebabkan eskalasi yang lebih besar. Dan justru mendorong semua pihak untuk kembali ke meja perundingan demi mencari solusi damai. (rfr)