Type to search

Daerah Probolinggo

Kemenag–Baznas Probolinggo Sinergi Tekan Pernikahan Dini

Share
Tekan Pernikahan Dini, Kemenag, Baznas dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar Workshop Pencegahan Perkawinan Anak

SUARAGONG.COM – Dalam upaya menekan angka pernikahan dini, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar Workshop Pencegahan Perkawinan Anak. Digelar Gedung Workshop Keterampilan MAN 2 Probolinggo, Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Senin (3/11/2025).

Wujudkan Generasi Emas, Kemenag Dorong Pencegahan Pernikahan Anak

Kegiatan bertema “Keluarga Hebat Anak Selamat” tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Probolinggo, Ra Fahmi AHZ, dan dihadiri berbagai tokoh penting, antara lain Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi, Kepala Kantor Kemenag H. Samsur, Ketua Baznas H. Ahmad Muzammil, serta Ketua Pengadilan Agama Kraksaan Zainal Arifin.

Turut hadir pula Ketua III TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Umi Haniah Fahmi AHZ, Ketua Komisi IV DPRD Ning Ayu Nofita Rahmawati, Kepala Dinas Kesehatan dr. Hariawan Dwi Tamtomo, serta perwakilan organisasi perempuan seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP).

Baca Juga : Kemenag Jombang Gelar Diklat Bahasa Inggris untuk Guru MI

Komitmen Bersama Cegah Pernikahan Anak

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Kemenag dan Baznas Kabupaten Probolinggo tentang pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk pemberdayaan umat. Momen itu juga menjadi simbol komitmen bersama dalam mewujudkan “Keluarga Hebat Anak Selamat.”

Wakil Bupati Probolinggo, Ra Fahmi AHZ, menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menekan angka perkawinan usia dini.

“Perkawinan di bawah umur tidak boleh dilakukan karena secara psikis dan fisik mereka belum siap membina rumah tangga. Jika dipaksakan, akan berdampak pada ketidaksiapan menjalani kehidupan keluarga,” jelasnya.

Menurutnya, pernikahan dini menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka perceraian, stunting, dan gizi buruk di masyarakat.

“Kalau hal ini terus terjadi, cita-cita kita untuk mewujudkan generasi emas 2045 akan sulit tercapai,” ujarnya.

Ia juga mendorong organisasi perempuan seperti Muslimat NU, Fatayat NU, dan Aisyiyah menjadi garda depan dalam menyuarakan pentingnya menunda usia perkawinan.

Baca Juga : Kemenag Probolinggo Berikan Pembinaan 275 Guru DPK Wujudkan Pendidikan Berkarakter

Penguatan Komitmen Lintas Lembaga

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, H. Samsur, menilai bahwa upaya pencegahan perkawinan anak membutuhkan dasar hukum dan sinergi lintas lembaga.

“Perlu ada MoU antar lembaga supaya komitmen pencegahan perkawinan anak tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar mengikat hingga ke tingkat akar rumput,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Kemenag siap menjadi motor penggerak koordinasi lintas sektor, terutama dalam penguatan pembinaan keluarga dan layanan keagamaan di masyarakat.

Baznas Dukung Program Sosial dan Kesejahteraan

Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo, H. Ahmad Muzammil, menuturkan bahwa pihaknya telah lama berperan dalam program sosial kemanusiaan, termasuk edukasi pencegahan pernikahan dini.

“Program ini bukan yang pertama. Kami sudah beberapa kali berkolaborasi dengan MUI, puskesmas, dan pemerintah kecamatan dalam kegiatan edukatif untuk pencegahan pernikahan anak dan stunting,” katanya.

Muzammil berharap kegiatan ini tak berhenti di tahap sosialisasi saja, melainkan berlanjut menjadi gerakan nyata di masyarakat.

“Kolaborasi ini harus berkesinambungan agar upaya pencegahan bisa berjalan efektif dan menyentuh masyarakat langsung,” pungkasnya. (Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69