SUARAGONG.COM – Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap hiburan, Kementerian Kebudayaan terus berupaya memperluas jangkauan layar bioskop di berbagai daerah. Langkah ini bertujuan agar masyarakat di luar kota besar dapat menikmati film tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke pusat kota.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengakui bahwa ketersediaan layar bioskop di Indonesia masih jauh dari memadai untuk menjangkau seluruh penduduk. “Kita harus mencari solusi agar film-film Indonesia memiliki ruang tayang yang mudah diakses oleh masyarakat,” ujarnya saat berbicara dengan para pelaku industri perfilman di Jakarta.
Tantangan dan Rencana Ekspansi
Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, permintaan hiburan seperti bioskop semakin meningkat. Namun, data Badan Perfilman Indonesia per Februari 2024 menunjukkan bahwa baru terdapat 517 lokasi bioskop dengan total 2.145 layar yang tersebar di 115 kabupaten dan kota. Padahal, menurut data Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki total 349 kabupaten dan 91 kota, sehingga kesenjangan akses masih sangat nyata.
Untuk memperkecil kesenjangan ini, pemerintah sedang menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak swasta. “Penambahan layar bioskop akan kita upayakan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, baik kabupaten, kota, maupun provinsi, serta tentunya melibatkan pihak swasta,” tambah Fadli Zon.
Upaya ini menjadi bagian dari rencana besar untuk membawa industri film Indonesia lebih dekat ke seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendukung perkembangan ekonomi kreatif di daerah.
Baca juga : Prabowo Dorong Bali untuk Jadi ‘Hong Kong Baru’
Mendorong Kolaborasi dengan Swasta untuk Pemerataan Akses Bioskop
Selain menambah layar bioskop, Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya menghadirkan sarana edukasi dan hiburan yang merata untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Pemerintah berencana memetakan kebutuhan layar bioskop di berbagai daerah dan menjalin kolaborasi dengan sektor swasta guna merealisasikan pemerataan ini.
Upaya ini tidak hanya sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga membuka pasar baru yang diharapkan dapat memperkuat industri film nasional. Wakil Ketua Lembaga Sensor Film, Noorca M. Massardi, menyoroti bahwa saat ini terdapat sekitar 800 gedung bioskop dengan kurang lebih 3.000 layar di seluruh Indonesia, namun angka tersebut masih belum memadai untuk memenuhi tingginya minat masyarakat.
Meski tantangan masih besar, tahun ini menjadi angin segar bagi industri film dengan meningkatnya jumlah penonton. “Jumlah penonton kita tahun ini, meskipun belum selesai, diperkirakan bisa menembus angka 70 juta,” ungkap Fadli Zon.
Pemerintah berharap dengan bertambahnya layar bioskop di daerah-daerah, akses masyarakat terhadap film-film berkualitas dapat meluas, dan pada akhirnya, memperkokoh pertumbuhan industri perfilman nasional. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news