Gaes !!! Kenapa Orang Suka Gosip?
Share

SUARAGONG.COM – Kalau dipikir-pikir, gosip itu sudah seperti makanan sehari-hari. Entah saat ngopi di warung, nongkrong sama teman, atau bahkan pas kerja, pasti ada momen di mana topik pembicaraan berbelok ke arah gosip. Saya pernah bertanya-tanya, kenapa sih orang suka banget ngomongin orang lain? Apa karena kita kurang kerjaan, atau ada sesuatu yang lebih mendalam di balik kebiasaan ini?
Setelah beberapa kali terlibat (mau gak mau) dalam obrolan semacam ini, saya menyadari beberapa hal menarik. Salah satunya, gosip sepertinya jadi cara kita untuk merasa lebih terhubung dengan orang lain. Bukan rahasia lagi, manusia itu makhluk sosial, dan kita punya kebutuhan untuk berbagi cerita, baik yang penting ataupun yang sepele. Kadang, gosip itu justru bikin obrolan lebih cair, lebih santai. Misalnya, ketika ketemu teman lama dan bingung mau ngobrolin apa, cerita soal kabar terbaru si A atau drama si B di kantor bisa jadi pemecah kebekuan.
Saya ingat satu waktu, ada teman saya yang habis berpisah dengan pasangannya, dan berita itu dengan cepat menyebar di grup chat. Reaksi pertama saya? Penasaran, pasti. Bahkan, saya langsung nanya beberapa teman, “Eh, lo udah denger belum soal si ini?” Padahal, saya sendiri gak terlalu dekat sama orang yang dibicarakan. Tapi, ada kepuasan tersendiri saat tahu sesuatu yang “orang lain belum tahu.” Di situlah saya sadar, ada unsur “pengakuan sosial” yang bikin gosip begitu menarik. Ketika kita tahu hal-hal tertentu, terutama yang bersifat pribadi atau eksklusif, kita merasa punya keunggulan informasi.
Namun, bukan berarti semua gosip itu negatif, lho. Dari pengalaman, gosip juga bisa jadi alat untuk berbagi peringatan atau bahkan nasihat. Saya pernah mendengar gosip tentang seorang kolega yang selalu telat datang ke rapat penting. Alih-alih hanya menyebar rumor, cerita itu justru jadi pengingat buat saya dan beberapa teman untuk lebih menghargai waktu. Kadang, cerita tentang kesalahan orang lain bikin kita jadi lebih waspada terhadap diri sendiri.
Tapi ya, kita juga gak bisa menutup mata bahwa gosip bisa merusak hubungan. Saya pernah terjebak dalam situasi di mana gosip berubah jadi fitnah, dan itu gak enak banget. Ada cerita yang diembel-embeli, ditambah-tambahin, sampai akhirnya orang yang digosipkan jadi salah paham. Dari situ, saya belajar kalau kita harus lebih hati-hati sebelum ikut terlibat dalam percakapan semacam ini. Jangan sampai, niat awalnya cuma buat ngobrol santai, malah jadi bikin orang lain sakit hati.
Baca juga : Suka Bergosip? Hindari Selama Ramadan dengan Cara Ini
Sebagai manusia, gosip mungkin gak bisa kita hindari sepenuhnya. Itu sudah jadi bagian dari dinamika sosial kita. Tapi, yang penting, kita bisa belajar untuk lebih bijak dalam menyikapi dan membagikan informasi. Kalau kita ingin membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung, mungkin lebih baik mulai fokus pada obrolan yang lebih positif dan bermanfaat.
Bagaimana menurut kamu? Apa kamu juga merasa gosip itu punya sisi baik dan buruknya sendiri? Saya yakin, setiap orang punya pandangan yang berbeda soal ini. (acs)