SUARAGONG.COM – Selingkuh bukanlah hal yang asing, baik perempuan maupun laki-laki bisa terjerumus ke dalam situasi ini. Namun, sering kali kita mendengar tentang pria yang memilih untuk berselingkuh, meskipun mereka tampak bahagia dengan pasangannya. Mungkin terdengar tidak masuk akal: mengapa seseorang yang merasa puas dalam hubungan romantisnya malah mencari cinta di tempat lain?
Ternyata, ada sejumlah alasan yang dapat mendorong pria untuk mengambil langkah tersebut. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2023 oleh National Library of Medicine dan dikutip dari Your Tango, pria cenderung lebih mungkin berselingkuh dibandingkan perempuan, terutama ketika mereka merasa kurang mendapatkan keintiman fisik yang mereka inginkan dalam pernikahan mereka.
Keintiman fisik adalah salah satu aspek penting dalam sebuah hubungan, dan ketika hal ini tidak terpenuhi, pria mungkin merasa dorongan untuk mencari pemenuhan tersebut di luar hubungan yang ada. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun seorang pria mungkin mencintai pasangannya, kebutuhan emosional dan fisik yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan mereka mencari perhatian dan keintiman di tempat lain.
Dalam dinamika hubungan, pria dan wanita seringkali memiliki reaksi yang berbeda terhadap perselingkuhan. Pria cenderung merasa lebih terganggu jika istri atau pacar mereka berselingkuh secara fisik. Sebaliknya, perempuan biasanya lebih kesal jika pasangan mereka berselingkuh secara emosional. Kebutuhan pria akan seks dan keintiman fisik memang tinggi, dan beberapa di antara mereka merasa lebih dihargai jika bisa mendapatkan perhatian dari orang lain, bahkan jika itu berarti harus berselingkuh dan menghabiskan malam dengan seseorang yang bukan pasangan mereka, tanpa memikirkan konsekuensinya.
Namun, perlu dicatat bahwa keinginan untuk mencari keintiman fisik bukanlah satu-satunya alasan di balik perselingkuhan. Meski tampaknya ini adalah faktor utama, sebenarnya, hal ini adalah masalah yang lebih kompleks dan tidak dapat dipandang sebagai hubungan sebab-akibat yang sederhana. Dalam sebuah hubungan yang sehat, terdapat elemen-elemen penting seperti cinta, kepercayaan, dan rasa hormat. Jika semua hal ini ada, kemungkinan besar perselingkuhan tidak akan terjadi.
Ketika kita mencintai seseorang, seharusnya kita berupaya untuk menghadapi pasang surut dalam keintiman dan berusaha mencari solusi daripada mencari kepuasan di luar hubungan. Intinya, tidak semua pria berselingkuh karena kesalahan atau kekurangan dari pasangan mereka. Sebuah studi dari tahun 2023 menunjukkan bahwa perselingkuhan terjadi pada sekitar 25% dari semua pernikahan sepanjang hidup. Ini menunjukkan bahwa meskipun banyak faktor yang dapat berkontribusi, perselingkuhan bukan hanya soal kebutuhan fisik, tetapi juga tentang dinamika yang lebih dalam dalam hubungan.
Baca juga : Apakah Selingkuh Bisa Bersifat Genetik?
Para Pria, Belajarlah untuk Lebih Setia
Perselingkuhan sering kali dimulai dari hal-hal yang tampaknya sepele, namun bisa berkembang menjadi kecanduan, terutama jika kamu merasa tidak ketahuan. Meskipun kamu menyadari bahwa tindakan ini salah, keinginan dan kebutuhanmu terpenuhi, sehingga kamu terus melakukannya. Begitu terjerumus ke dalam perselingkuhan, rasanya sulit untuk kembali ke jalur yang benar. Namun, bukan berarti itu tidak mungkin. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk belajar lebih setia kepada pasanganmu, seperti yang diungkapkan oleh Mens Group.
Pertama, kenali alasan di balik perselingkuhanmu. Pahami mengapa kamu berselingkuh dari pasangan resmi. Jika kamu bingung, cobalah menganalisis pola perilaku yang mungkin mengarah ke keputusan itu. Banyak orang yang berselingkuh karena ingin menghukum pasangan, menghindari ketergantungan emosional, melarikan diri dari masalah hubungan, atau sekadar mencari kesenangan sesaat.
Kedua, tentukan apa yang kamu inginkan dalam hubungan. Memahami keinginanmu dalam hubungan sangat penting. Untuk menghentikan perselingkuhan, kamu perlu mengakui bahwa perselingkuhan adalah pilihan yang kamu buat. Setelah itu, pikirkan apa yang ingin kamu capai dari hubungan tersebut. Dengan mengidentifikasi tujuanmu, akan lebih mudah untuk mengatasi masalah yang ada.
Ketiga, atasi masalah yang mendasarinya. Jujurlah kepada pasanganmu dan komunikasikan perasaanmu secara terbuka. Beritahu mereka tentang apa yang telah terjadi dan mengapa kamu merasa perlu untuk berselingkuh. Walaupun mungkin butuh waktu bagi pasanganmu untuk mencerna semuanya, kejujuran adalah langkah awal untuk menyelesaikan masalah dalam hubunganmu. Jangan ragu untuk berbagi apa yang telah terjadi selama ini.
Keempat, hindari pola yang mengarah ke perselingkuhan. Identifikasi pola perilaku yang membuatmu tergoda untuk berselingkuh, lalu berusaha menghindarinya. Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi kemungkinan terjerumus lagi ke dalam perselingkuhan.
Kelima, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Daripada melanjutkan perselingkuhan, lebih baik melibatkan pihak ketiga yang netral, seperti konselor hubungan, untuk membantu menyelesaikan masalah. Seorang profesional dapat memberikan kejelasan tentang perasaanmu dan membantu kamu serta pasangan menemukan jalan tengah untuk mencegah masalah serupa di masa mendatang.
Perselingkuhan sering kali menjadi pelarian bagi pria untuk menghindari masalah yang ada dalam hubungan. Namun, ini seperti kecanduan; sekali mencoba, rasanya sulit untuk berhenti jika tidak ada konsekuensi yang jelas. Jika kamu menemukan diri kamu dalam situasi ini, segeralah kembali kepada pasanganmu dan hindari perselingkuhan. Kembali ke jalan yang benar adalah langkah penting untuk membangun kembali kepercayaan dan keintiman dalam hubunganmu. (acs)