SUARAGONG.COM – Bikin konten biar viral? Boleh. Tapi kalau sampe ngejatuhin nilai kesakralan suatu tempat, siap-siap kena batunya! Ini yang dialami oleh Abu Khoir, seorang pembuat konten yang baru-baru ini bikin heboh karena videonya yang seolah-olah kencing di Telaga Kuning, Puncak Gunung Lawu.
Akibat ulahnya, ia kini diblacklist dari semua gunung di Jawa Tengah. Duh, nyesel nggak, tuh?
Baca Juga: Gunung Panderman dan Buthak Ditutup Sementara!
Keputusan Tegas dari Para Relawan
Setelah videonya viral dan menuai kecaman dari berbagai pihak, Abu Khoir akhirnya harus menerima konsekuensi besar. Dalam pertemuan yang digelar pada Minggu (2/2/2025) di Basecamp Ceto.
Para relawan Gunung Lawu memutuskan untuk memberikan sanksi tegas kepadanya. Keputusannya? Take down konten, minta maaf secara terbuka di media sosial, dan yang paling berat, diblacklist dari semua gunung di Jawa Tengah hingga waktu yang tidak ditentukan.
Abu Khoir: Pasrah dan Ikhlas
Dalam pertemuan tersebut, Abu Khoir mengaku ikhlas menerima hukuman yang diberikan. “Saya menyadari kesalahan saya dan saya menerima semua konsekuensinya,” ujarnya. “Saya siap dan ikhlas menjalani hal ini, dan selanjutnya,” kata dia.
Ia juga menyatakan siap untuk memenuhi semua tuntutan yang diajukan, termasuk menghapus videonya dan mengklarifikasi permintaan maafnya kepada publik. “Selama saya dihukum, saya akan membuat konten olahraga dulu,” pungkasnya dia.
Kenapa Ini Jadi Masalah Besar?
Buat yang belum tahu, Telaga Kuning di Puncak Gunung Lawu bukan sekadar telaga biasa. Tempat ini dianggap sakral oleh masyarakat sekitar dan para pendaki yang sering berziarah ke sana.
Aksi pura-pura kencing yang dilakukan Abu Khoir dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai budaya dan spiritual yang ada di sana. Nggak heran kalau para pecinta alam dan relawan geram melihat ulahnya.
Pelajaran Buat Kita Semua
Kasus ini jadi pengingat penting buat kita semua, khususnya para konten kreator yang sering bikin video di tempat-tempat alam. Nggak semua hal bisa dijadikan konten demi engagement atau viralitas.
Ada norma, aturan, dan nilai yang tetap harus dihormati. Apalagi kalau tempat itu memiliki nilai spiritual dan historis yang penting bagi masyarakat setempat.
Jadi, Apa Hikmahnya?
Sosial media memang punya kekuatan besar buat ngangkat seseorang jadi viral dalam sekejap. Tapi, kalau salah langkah, bisa jadi bumerang yang bikin kita kena sanksi sosial atau bahkan hukuman lebih serius. Yuk, bijak dalam membuat konten dan selalu hargai budaya serta lingkungan sekitar! (duh/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News