APD Langkah Awal Menuju Profesionalisme Teknik Sipil Polinema Malang
Share

MALANG, SUARAGONG.COM – Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu aspek krusial dalam dunia pekerjaan sipil, khususnya dalam proyek-proyek konstruksi yang memiliki potensi risiko tinggi. Keselamatan kerja konstruksi menjadi fokus utama dalam setiap aktivitas di lapangan, mengingat tingginya potensi kecelakaan yang dapat terjadi. Menyadari pentingnya pemahaman sejak dini mengenai keselamatan kerja. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan pembelajaran mengenai penggunaan APD ke dalam mata kuliah Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).
Mempersiapkan Mahasiswa Menghadapi Risiko Lapangan
Keputusan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis dan kesadaran penuh tentang pentingnya perlindungan diri saat berada di lapangan. Dalam dunia kerja, terutama di bidang teknik sipil. Para tenaga kerja sering dihadapkan pada berbagai kondisi yang berisiko tinggi. Mulai dari ketinggian, peralatan berat, hingga lingkungan kerja yang tidak menentu. Oleh karena itu, penguasaan materi K3LH dan penggunaan APD menjadi keterampilan dasar yang tidak bisa diabaikan.
Baca juga: Napak Tilas Jurusan Teknik Sipil Polinema
Kurikulum K3LH yang Komprehensif dan Aplikatif
Jurusan Teknik Sipil Polinema telah merancang kurikulum K3LH secara komprehensif. Dalam pembelajaran, mahasiswa tidak hanya diberi teori mengenai regulasi keselamatan kerja dan standar nasional maupun internasional, tetapi juga diberikan pemahaman teknis tentang jenis-jenis APD yang sesuai dengan berbagai jenis pekerjaan di lapangan. Materi seperti fungsi helm proyek, perlunya sepatu safety, kegunaan rompi reflektif, pelindung mata dan telinga, hingga masker dan sarung tangan, menjadi bagian dari pokok bahasan yang wajib.
Baca juga: DIV Manajemen Konstruksi Polinema Dapat Akreditasi Unggul
Praktik Lapangan untuk Meningkatkan Kesadaran Keselamatan
Integrasi ini juga dilakukan melalui praktik langsung di lapangan atau laboratorium. Mahasiswa diajak mengenali situasi nyata di proyek konstruksi dan menerapkan prinsip K3 secara langsung, termasuk penggunaan APD dalam berbagai skenario kerja. Hal ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap risiko kecelakaan kerja dan pentingnya tindakan pencegahan.
Baca juga: Mohamad Zenurianto Prospek Karir Lulusan Teknik Sipil Polinema
Keselamatan sebagai Cerminan Profesionalisme
Langkah ini sejalan dengan arahan jurusan yang menekankan bahwa keselamatan kerja adalah tanggung jawab utama setiap individu yang bekerja di dunia teknik sipil. Tidak hanya sebagai bentuk perlindungan diri, pemakaian APD juga mencerminkan profesionalisme dan kepatuhan terhadap standar industri.
Baca juga: Jurusan Teknik Sipil Polinema: Penuhi Kebutuhan di Bidang Industri
Kolaborasi dengan Industri untuk Penguatan Praktik K3
Polinema juga mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan dunia industri melalui program magang atau kunjungan lapangan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengamati langsung implementasi K3 dan penggunaan APD di perusahaan konstruksi, sehingga dapat menghubungkan teori dengan praktik secara nyata.
Baca juga: Teknik Sipil Polinema: Siapkan Lulusan Kompeten untuk Dunia Konstruksi dan Infrastruktur
Membentuk Budaya Keselamatan Sejak Dini
Melalui pendekatan ini, diharapkan lulusan Teknik Sipil Polinema tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga keselamatan diri dan rekan kerja. Budaya kerja yang mengutamakan keselamatan diharapkan terbentuk sejak mahasiswa masih dalam bangku perkuliahan.
Baca juga: Langkah Konkret Kampus Polinema Lumajang Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Upaya Mengurangi Angka Kecelakaan Kerja di Sektor Konstruksi
Peningkatan pemahaman mengenai APD juga menjadi bagian dari upaya mengurangi angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi yang masih cukup tinggi di Indonesia. Banyak kasus kecelakaan terjadi akibat kelalaian penggunaan APD atau ketidaktahuan terhadap potensi bahaya di lapangan. Oleh karena itu, pendidikan mengenai keselamatan kerja dan penggunaan APD yang benar sangat diperlukan sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan siap kerja. Keselamatan kerja konstruksi juga menjadi indikator penting dalam evaluasi kepatuhan terhadap standar industri.
Komitmen Polinema dalam Mencetak Lulusan Siap Kerja dan Selamat
Sebagai institusi pendidikan vokasi, Polinema menekankan pentingnya keterampilan praktis dan kesiapan kerja lulusan. Dengan menjadikan penggunaan APD sebagai salah satu kompetensi utama dalam pembelajaran K3LH, jurusan Teknik Sipil menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran penuh terhadap keselamatan kerja dan lingkungan.
Baca juga: Politeknik Negeri Malang (Polinema) Kampus Lumajang Gelar Workshop Kurikulum Outcome Based Education
Fasilitas dan Evaluasi Penggunaan APD di Kampus
Program ini juga didukung oleh ketersediaan fasilitas pelatihan dan perlengkapan APD yang memadai di kampus. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mencoba berbagai jenis APD dan memahami fungsinya melalui simulasi serta studi kasus. Evaluasi dan asesmen penggunaan APD menjadi bagian dari penilaian mata kuliah K3LH, guna memastikan bahwa setiap mahasiswa benar-benar memahami penerapannya.
Pendidikan Keselamatan sebagai Jawaban atas Tantangan Dunia Kerja Modern
Konsistensi dalam pembelajaran K3 dan penggunaan APD menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompleks dan menuntut kedisiplinan tinggi. Dengan pendekatan pendidikan yang berorientasi pada keselamatan dan tanggung jawab kerja, Polinema berharap mampu mencetak tenaga profesional di bidang teknik sipil yang tangguh dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global. Kesedaran terhadap keselamatan kerja konstruksi menjadi nilai penting yang terus ditanamkan sejak awal pendidikan vokasi.(ind/dny)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news