Type to search

Daerah Pemerintahan Peristiwa

Gubernur Khofifah Gerak Cepat Pimpin Penanganan APG Semeru

Share
Gubernur Jawa Timur, Khofifah langsung menuju Kabupaten Lumajang untuk memimpin penanganan dampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Api Semeru

SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bergerak cepat usai kembali dari agenda Misi Dagang di Sulawesi Tenggara. Tanpa menunda waktu, Gubernur Khofifah langsung menuju Kabupaten Lumajang untuk memimpin penanganan dampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Api Semeru, Kamis (20/11/2025).

Gubernur Khofifah Gercep Pimpin Penanganan Dampak Erupsi Semeru

Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah mendatangi beberapa titik terdampak, mulai dari lokasi pengungsian di SDN 4 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, peninjauan Dapur Umum, Desa Sumbersari, hingga Jembatan Gladak Perak yang juga terdampak material vulkanik.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah langsung menuju Kabupaten Lumajang untuk memimpin penanganan dampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Api Semeru

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Lumajang memimpin penanganan dampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Api Semeru, Kamis (20/11/2025). (Ft : Wahyu)

Khofifah menegaskan bahwa meski erupsi telah dinyatakan berakhir, status Gunung Semeru masih berada pada Level IV atau Awas. Kondisi ini membuat pemerintah provinsi dan kabupaten tetap menjaga kesiapsiagaan penuh.

“Memang sudah berakhir tapi statusnya masih Awas. Sehingga kita tetap melakukan kesiapsiagaan dan memastikan warga dalam kondisi aman,” tegas Khofifah.

Baca Juga : Jalan Gladak Perak Licin Parah Usai Erupsi Semeru

Ratusan Warga Mengungsi

BPBD Jawa Timur mencatat total 346 jiwa mengungsi pada Kamis (20/11/2025) pukul 05.40 WIB. Pengungsian tersebar di beberapa lokasi di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.

Di Pronojiwo, warga mengamankan diri ke Balai Desa Oro-Oro Ombo, SDN 04 Supiturang, Masjid Ar-Rahmah, dan Masjid Nurul Jadid. Sementara di Candipuro, pengungsian berada di Balai Desa Penanggal, SDN 02 Sumberurip, Kantor Kecamatan Candipuro, serta rumah Kepala Desa Sumbermujur.

Di lokasi yang ditinjau Khofifah, yakni SDN 04 Supiturang, terdapat 64 warga yang masih bertahan. Pemerintah memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan pengungsi, mulai dari pemeriksaan intensif hingga pemantauan kondisi psikologis mereka.

“Tim puskesmas sudah turun karena butuh penguatan kesehatan. Terkadang ada yang tensinya naik atau mengalami ISPA. Ini harus dipantau intensif,” jelas Khofifah.

Baca Juga : Erupsi Semeru Meningkat, Polres Malang Siagakan 60 Personel

Dapur Umum dan Bantuan Logistik Disiagakan

Gubernur juga mengecek kesiapan Dapur Umum yang digelar Tagana Dinas Sosial Lumajang di Balai Desa Sumberurip. Sebanyak 200 nasi bungkus disiapkan untuk kebutuhan pengungsi pada Kamis pagi.

Selain makanan siap saji, Pemprov Jatim menyalurkan berbagai bantuan, antara lain:

  • Makanan siap saji 480 kaleng
  • Nasi kare ayam 240 kaleng
  • Nasi goreng ayam 240 kaleng
  • Nasi opor ayam 240 kaleng
  • Lauk pauk 480 kaleng
  • Rendang ayam 240 kaleng
  • Kare ayam 240 kaleng
  • Tambah gizi: koktail buah, kacang hijau (masing-masing 360 kaleng)
  • Family kit 100 paket
  • Selimut 740 buah
  • Terpal 150 lembar
  • Air mineral 92 dus

Khofifah juga tampak menyapa para pengungsi dan memberikan paket mainan untuk anak-anak. Bahkan ia sempat memasak makanan siap saji yang kemudian dibagikan kepada warga.

Penanganan Rumah Tertimbun dan Dampak Lainnya

Di Gumuk Emas, Supiturang, Gubernur meninjau penggalian rumah warga yang tertimbun material vulkanik. Proses ekskavasi telah dilakukan untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak maupun tertinggal di lokasi.

Sebagai informasi, APG Semeru terjadi sejak pukul 14.13 WIB hingga 18.11 WIB dengan amplitudo maksimal 45 mm dan durasi 14.283 detik. Luncuran awan panas mencapai lebih dari 13 kilometer mengarah tenggara–selatan (Besuk Kobokan).

Bupati Lumajang Indah Amperawati telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana selama tujuh hari melalui Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/595/KEP/427.12/2025.

Meski erupsi telah berhenti pada pukul 19.56 WIB, status Awas tetap diberlakukan sebagai langkah mitigasi dan antisipasi potensi bahaya susulan. (Wahyu/Aye/sg)

Tags:

You Might also Like