Khofifah Optimistis Coats Rejo Pleret Jadi Pionir Industri Berkelanjutan
Share

SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara groundbreaking pembangunan Unit Dyeing and Finishing Factory PT Coats Rejo Indonesia di Pleret, Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/10/2025). Kehadiran pabrik ini disebut akan menjadi tonggak penting dalam transformasi industri ramah lingkungan di Indonesia, bahkan dunia.
Gubernur Khofifah Optimistis Coats Rejo Pleret Jadi Pionir Industri Berkelanjutan di Indonesia
Acara tersebut turut dihadiri oleh Konsul Kehormatan Kerajaan Inggris untuk Jawa Timur Ivy Kamadjaja dan Managing Director Coats Rejo Indonesia Nguyen Phan. Proyek ini diproyeksikan menjadi pabrik alas kaki terintegrasi pertama. Di mana menggabungkan pemintalan (twisting), pencelupan (dyeing), finishing benang, serta produksi komponen struktural di satu lokasi.
Dengan total investasi mencapai Rp623,9 miliar. Proyek tersebut diharapkan mampu menyerap 547 tenaga kerja lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Kontribusi ekonomi, devisa, dan lapangan kerja memang penting. Namun, kontribusi terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Khususnya menuju net zero emission 2060—tidak kalah penting,” ujar Khofifah.
Baca Juga : Surabaya Jadi Kota Percontohan Proyek SETI Energi Berkelanjutan Indonesia–Jerman
No Waste Production
Menurutnya, membangun keseimbangan antara industrialisasi dan kelestarian lingkungan bukan perkara mudah. Namun, ia menilai Coats Rejo Pleret telah menunjukkan langkah konkret melalui penggunaan panel surya dan pengembangan produk ramah lingkungan berbasis No Waste Production.
“Inggris punya komitmen kuat terhadap green industry menuju blue industry. Di sini kita melihat bagaimana Coats Rejo benar-benar mewujudkan komitmen itu,” tambahnya.
Khofifah menegaskan, kehadiran Coats Rejo Indonesia di Pasuruan menjadi bukti nyata upaya penyeimbangan antara inovasi teknologi dan kepedulian lingkungan, sekaligus penerapan standar operasional internasional di sektor industri manufaktur.
“Banyak konsep circular economy diterapkan di sini. Produk daur ulangnya diproses dengan teknologi tinggi dan menjadi bahan baku berstandar internasional. Mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi bagi industri lain di Indonesia,” pungkasnya.
Pabrik Terintegrasi Pertama
Sementara itu, Konsul Kehormatan Kerajaan Inggris untuk Jawa Timur, Ivy Kamadjaja, menyambut antusias proyek ini. Disebut juga sebagai pabrik terintegrasi pertama dan satu-satunya di dunia.
“Ini bukti nyata bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar sebagai pusat inovasi industri global. Saya yakin keberadaan pabrik ini akan membawa manfaat luas bagi masyarakat dan menjadi jembatan ekonomi antara Inggris dan Indonesia,” ujar Ivy.
Senada dengan itu, Managing Director Coats Rejo Indonesia Nguyen Phan menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan berbagai pihak dalam proses pembangunan pabrik tersebut.
“Kami bangga dapat berkontribusi bagi perekonomian lokal. Sekaligus berkomitmen mewujudkan masa depan industri yang berkelanjutan dan penuh inovasi,” ujarnya.
Pabrik baru ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 9 ton per hari pada 2030, dengan rincian produksi antara lain komponen sepatu lembaran 10 juta m² per tahun. Komponen cetakan 174,5 juta pasang per tahun, grey thread 5 ribu ton per tahun, dan benang Coats 6 ribu ton per tahun. (Wahyu/Aye)