Kolaborasi Multi-Pihak untuk Menjaga DAS Brantas
Share

KOTA BATU, SUARAGONG.COM – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mendukung mitigasi perubahan iklim, lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawijaya bekerja sama melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dengan Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya dan delapan BUMD Air Minum lainnya. Kolaborasi ini juga melibatkan Perum Jasa Tirta (PJT) I dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu. Kegiatan bertema “Akar Brantas, Nafas Jawa Timur: Sinergi Alam dan Air untuk Kehidupan Berkelanjutan”. Ini menjadi simbol sinergi semua pihak untuk pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas sebagai sumber air utama di Jawa Timur.
Pentingnya Pelestarian DAS Brantas bagi Ketersediaan Air Bersih
Direktur Operasi Perumda Air Minum Surya Sembada. Nanang Widyatmoko, mengungkapkan bahwa sekitar 93% kebutuhan air bersih di Surabaya berasal dari Sungai Brantas. Oleh karena itu, keberadaan, kualitas dan pelestarian DAS Brantas sangat krusial untuk menjamin ketersediaan air bagi masyarakat.
Kehadiran delapan BUMD Air Minum seperti Perumda Tirta Kanjuruhan Malang, Delta Tirta Sidoarjo, hingga Giri Tirta Gresik menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga hulu hingga hilir DAS Brantas. Penanaman pohon cemara setinggi 1,2 meter menjadi langkah awal nyata dalam memperkuat struktur tanah di sekitar sumber air dan menyerap polusi udara.
Baca juga: Disperkim Jombang Perluas Jaringan Air Bersih di Desa Galengdowo Wonosalam
Peran Strategis Akademisi dalam Pelestarian DAS Berantas
Wakil Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Unti Ludigdo, bersama Ketua LPPM Universitas Airlangga, Prof. Dr. Gadis Meinar, menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai asal usul dan peran vital DAS Brantas. Sungai ini mengalir melewati 17 kota/kabupaten dari Kota Batu hingga Gresik, menjadikannya sumber daya yang perlu dijaga bersama.
Melalui penelitian dan pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi akan membantu menyusun masterplan DAS Brantas serta Rencana Strategis Tahunan untuk konservasi jangka panjang. Program-program ini akan dikembangkan secara kolaboratif agar menjadi sistem pengelolaan yang berkelanjutan dan terintegrasi. (wahyu/dny)