Probolinggo, Suaragong – Komitmen Kick Off Open Defecation (ODF) untuk mendorong masyarakat stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), menuju sanitasi aman berkelanjutan dan Inklusif. Hingga akhir tahun 2024, telah memiliki akses sanitasi yang aman. Sebab, program ini telah didukung oleh Kementerian PUPR, Baznas, dan Korpri.
“Ternyata Dinas PU ini sudah dianggarkan yang bersumber dari dua mata anggaran. Dan sisanya dari Ketua Korpri kemudian dibantu Baznas. Alhamdulillah, Insya Allah tahun ini sudah ODF.” Ujar Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis, Rabu (31/07/2024).
Nurkholis mengatakan, program pembangunan sanitasi yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sanitasi Kementerian PUPR, menggandeng 3 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pelaksana lapangan.
Yakni, KSM Makmur Sejahtera dari Kelurahan Kedunggaleng. Lalu KSM Jelo Sejahtera dari Kelurahan Jrebeng Lor. Dan KSM Karya Bersama dari Kelurahan Kademangan.
“Saya berpesan, supaya tidak hanya pembangunan fisik sanitasi saja namun edukasi juga perlu diberikan kepada masyarakat. Agar tidak lagi buang air besar sembarangan.” Tandasnya.
Meresponnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan & Kawasan Pemukiman (PUPR PKP) Setiorini Sayekti mengatakan, program ODF tahun ini ditargetkan terbangun prasarana sanitasi sebanyak 285 unit.
Baca juga : Kota Bayuangga Gencarkan Zero Waste Zero Emission
Target 285 Unit Jamban
Sesuai dengan hasil validasi dari tim verifikator Provinsi Jawa Timur, nanti itu harus terbangun 285 unit jamban. Sesuai standar jamban yang aman dan sehat.
“Ini untuk mencapai ODF 100 persen, dalam artian semua sudah buang air besar dengan cara yang sehat.” Tandasnya.
Secara keseluruhan, pembangunan sanitasi aman dari berbagai sumber pendanaan. Seperti, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sanitasi Kementerian PUPR senilai Rp 1,3 milyar, dana Inpres Sanitasi senilai Rp 1,4 milyar, dan Baznas Kota Probolinggo senilai Rp 480 juta, serta Korpri senilai Rp 200 juta.
“Yang paling prioritas, pemahaman masyarakat untuk sadar dan tidak buang air besar sembarangan itu juga penting.” Tutur Setioroni Sayekti.
Ketua KSM Makmur Sejahtera Pahing, mengakui sebelumnya masyarakat di wilayahnya terbiasa buang air besar di sungai. Oleh karena itu, dengan hadirnya program pembangunan sanitasi ini, warga Kelurahan Kedunggaleng bisa hidup lebih bersih dan sehat.
“Adanya pembangunan ini, masyarakat tahu kebersihan itu diutamakan, kalau kebersihan tidak diutamakan takut kotoran dan penyakit menular ke orang lain.” Pungkasnya. (hud/rfr)