PROBOLINGGO, SUARAGONG.COM – Kota Probolinggo terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan visi sebagai Kota Layak Anak (KLA). Melalui kegiatan ekspos dan asistensi evaluasi untuk tahun 2024-2025, pemerintah setempat menegaskan keseriusannya dalam memastikan hak-hak anak terlindungi dan terjamin.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo M. Taufik Kurniawan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DPPPAK) Provinsi Jawa Timur Tri Wahyuni Liswati, serta pejabat lainnya, seperti Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA) Kota Probolinggo Rey Suwigtyo, dan Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo Diah Sajekti Widowati Sigit.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota M. Taufik Kurniawan menyampaikan pentingnya evaluasi ini untuk mendukung Probolinggo sebagai kota kecil yang sejahtera dan ramah anak. “Kami meminta masukan dan saran agar Probolinggo dapat menjadi kota yang benar-benar layak bagi anak, kota yang menghormati dan menjamin hak-hak setiap anak sebagai warga kota,” ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Ia juga berharap, evaluasi KLA kali ini dapat menghasilkan nilai yang lebih baik, yang tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kota Probolinggo, tetapi juga berkontribusi pada upaya Indonesia dalam mendukung kesejahteraan anak. “Harapannya, Kota Probolinggo dapat mempertahankan predikat Kategori Utama bersama Surabaya dengan nilai evaluasi capaian mandiri KLA sebesar 1.000,” tambahnya.
Langkah Strategis Menuju KLA
Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo, Diah Sajekti Widowati Sigit, menegaskan pentingnya ekspose dan asistensi evaluasi KLA sebagai upaya untuk menginventarisasi dan mengevaluasi program yang sudah berjalan, serta merumuskan rekomendasi perbaikan untuk penyelenggaraan KLA di masa mendatang.
“Ekspose ini diharapkan dapat membantu mempertahankan prestasi Probolinggo sebagai KLA Kategori Utama, bahkan meningkatkan capaian yang lebih baik di tahun 2024,” jelas Diah.
Salah satu aspek yang menjadi fokus dalam evaluasi ini adalah pemenuhan lima klaster KLA yang meliputi kebijakan anggaran, sarana dan prasarana ramah anak, serta layanan yang sesuai dengan standar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Ia juga menyoroti peran penting Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) sebagai layanan terpadu satu pintu untuk menangani masalah keluarga dan anak.
Baca juga : Wahyu Hidayat Bikin Perda Kota Layak Anak
Capaian dan Tantangan
Kepala DPPPAK Provinsi Jawa Timur, Tri Wahyuni Liswati, memuji Kota Probolinggo atas capaian KLA yang sudah cukup baik dengan nilai 840,40 dan predikat Kategori Utama. Namun, ia mengingatkan masih ada aspek yang perlu ditingkatkan, terutama pada klaster IV yang berkaitan dengan pendidikan berbasis budaya dan klaster V yang fokus pada perlindungan khusus bagi anak.
“Kota Probolinggo memiliki waktu dua minggu untuk memperbaiki dan menyempurnakan evaluasi KLA agar hasil akhirnya lebih maksimal,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa hasil evaluasi KLA ini akan menjadi laporan data untuk UNICEF, sebagai organisasi dunia yang berfokus pada kesejahteraan anak.
Dengan berbagai upaya strategis ini, Kota Probolinggo diharapkan tidak hanya mempertahankan predikat KLA Kategori Utama, tetapi juga semakin meningkatkan kualitas hidup anak-anak di kota tersebut, sehingga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (hud)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news