JOMBANG, SUARAGONG.COM – Bencana tanah longsor yang mengguncang Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, berakhir dengan penemuan korban terakhir pada Jumat sore (25/1/2025), sekitar pukul 16.00 WIB. Ducha Ismail, pria berusia 56 tahun, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, terjebak di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat longsor. Tim SAR Gabungan berhasil menemukan Ducha setelah menambahkan alat berat baru, yaitu long arm excavator, untuk membantu proses pencarian yang berjalan cukup intensif.
Korban Tanah Longsor
Ducha ternyata adalah ayah dari Duwi Ayu Wandira Ismail (12), seorang korban lainnya yang juga ditemukan meninggal dunia. Dengan ditemukannya kedua korban ini, operasi pencarian pun dinyatakan selesai. Jadi, total ada dua korban tewas dalam bencana longsor kali ini, yang merupakan anggota satu keluarga yang tinggal di rumah yang tertimbun longsor. Selain Ducha dan Duwi, ada dua korban luka berat lainnya, yaitu Widyawati (43) dan M. Makruf Ismail (14), yang juga anggota keluarga yang sama.
Baca juga: Tantangan Mengatasi Penipuan Telekomunikasi di Myanmar Timur
Ucapan Terimakasih Untuk Tim Sar
Dalam situasi yang penuh duka ini, Gatot Soebroto, Kalaksa BPBD Jatim, mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang telah bekerja keras selama dua hari pencarian. Gatot menekankan bahwa dalam setiap bencana, kolaborasi antar berbagai pihak sangat dibutuhkan. Dari Tim BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Tagana, kelompok relawan, hingga elemen kesehatan dan masyarakat semuanya bersatu untuk mencari korban.
“Kecepatan dalam menemukan korban terakhir ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama itu sangat penting. Semua elemen bekerja dengan sangat kompak, dan itu membuat pencarian bisa lebih cepat,” ujar Gatot dengan penuh rasa syukur.
Baca juga: Satreskrim Polres Batu Berhasil Ringkus Dua Pelaku Curanmor
Hati-hati Dengan Cuaca Ekstrem
Namun, Gatot juga memberikan imbauan kepada masyarakat di seluruh Jawa Timur untuk lebih waspada. Cuaca ekstrem yang terus berlanjut ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir. Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga Februari mendatang, sehingga kita semua perlu menjaga kewaspadaan dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan bencana yang bisa datang kapan saja. (wahyu/dny)