Korban Tewas Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Jadi 13 orang
Share

SUARAGONG.COM – Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Tim SAR gabungan kembali menemukan lima jenazah baru dari bawah reruntuhan bangunan, sehingga total korban tewas kini mencapai 13 orang.
Korban Tewas Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 13 Orang
Kelima jenazah tersebut langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya untuk menjalani proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur. Sementara korban lainnya yang berhasil diselamatkan telah mendapat perawatan medis di berbagai rumah sakit terdekat.
“Empat jenazah dievakuasi secara bertahap dari reruntuhan di sektor A2. Jenazah pertama atau korban ke-19 berhasil dievakuasi pukul 07.30 WIB, disusul korban ke-20 pada 07.36 WIB, korban ke-21 pukul 10.19 WIB, dan korban ke-22 pada 11.34 WIB. Sementara satu korban lainnya, yakni korban ke-23, berhasil dievakuasi di sektor A3 sekitar pukul 14.00 WIB,” jelas Direktur Operasi SAR Basarnas, Yudhi Bramantyo, dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).
Menurut Yudhi, proses evakuasi memakan waktu panjang karena tim harus berhati-hati menghadapi struktur bangunan yang masih rapuh. “Kami terlebih dahulu menghancurkan dinding beton dan memotong besi tulangan agar bisa mengeluarkan jenazah korban yang terimpit reruntuhan,” ujarnya.
Baca Juga : Khofifah: Maksimalkan Evakuasi Korban Ambruknya Musholla Ponpes Al-Khoziny
103 Orang Diselamatkan
Dari total 116 orang yang menjadi korban dalam insiden runtuhnya musala tersebut, 103 di antaranya dinyatakan selamat. Sementara itu, dari total korban meninggal dunia, empat sudah berhasil diidentifikasi identitasnya.
Upaya pencarian melibatkan ratusan personel SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk Kantor SAR Surabaya, BPBD Jawa Timur, TNI-Polri, PMI, dan Damkar, serta dukungan sejumlah relawan seperti Banser, BAZNAS, LPBI NU, dan berbagai komunitas rescue lainnya.
“Kami bekerja 24 jam tanpa henti untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di lokasi kejadian. Proses evakuasi diperkirakan masih akan berlangsung hingga semua titik reruntuhan berhasil diperiksa,” tutur Yudhi.
Pihak Basarnas juga memastikan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak pondok pesantren untuk menangani dampak pascakejadian. Termasuk penanganan trauma bagi para santri yang selamat.
Hingga Jumat malam, suasana duka masih menyelimuti kompleks Ponpes Al Khoziny. Sementara keluarga korban terus berdatangan ke rumah sakit untuk memastikan nasib kerabat mereka. (Aye/sg)