Type to search

Malang Pemerintahan Pendidikan

Wali Kota Malang Tanggapi Polemik Pelepasan Siswa di Hotel Mewah

Share
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Tanggapi Polemik Pelepasan Siswa di Hotel Mewah

SUARAGONG.COM – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menanggapi hangatnya polemik penyelenggaraan pesta pelepasan siswa-siswi kelas IX di sebuah sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Malang yang digelar di hotel berbintang lima. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Malang tidak melarang kegiatan tersebut selama tidak menimbulkan beban finansial bagi orang tua maupun pihak sekolah.

Tanggapan Wali Kota Malang Terkait Polemik Pelepasan Siswa di Hotel Mewah

“Memang ada beberapa daerah yang memperbolehkan. Di Kota Malang, selama tidak memberatkan orang tua dan sekolah, ya silakan saja,” ujar Wahyu saat ditemui wartawan, Selasa (3/6/2025).

Wahyu mengakui bahwa sebelumnya sudah ada keluhan masyarakat terkait pesta pelepasan siswa yang digelar secara mewah. Merespons hal itu, Pemkot Malang telah mengambil langkah dengan melarang kegiatan serupa jika dinilai tidak inklusif atau berpotensi menimbulkan tekanan sosial terhadap siswa dan orang tua.

Baca Juga : Wali Kota Malang: Proyek Drainase Suhat Akan Segera Berjalan

Tak Boleh Ada Paksaan dan Tekanan Sosial

Wahyu menekankan bahwa transparansi dan komunikasi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci dalam pelaksanaan acara semacam ini. Ia menegaskan, pelepasan siswa hanya bisa dilakukan jika ada kesepakatan bersama dan tidak boleh ada paksaan.

“Kalau memang ada keberatan dari orang tua, maka tidak boleh dilakukan. Jangan sampai orang tua merasa tertekan atau terbebani,” tegasnya.

Orang nomor satu di Kota Malang ini juga mengimbau agar orang tua tidak takut menyampaikan keluhan atau keberatan. Pihaknya siap menindaklanjuti laporan yang masuk dan akan mengambil sikap tegas apabila ditemukan indikasi kegiatan yang menimbulkan beban atau diskriminasi.

Baca Juga : Wali Kota Malang Pastikan SMPN 4 dan Dua SDN Tetap di Lokasi

Pentingnya Musyawarah dan Monitoring

Lebih lanjut, Wahyu menyarankan agar sekolah-sekolah tetap menjunjung tinggi nilai musyawarah dalam setiap keputusan yang berdampak pada siswa dan keluarga. Menurutnya, pesta pelepasan siswa bukanlah keharusan, apalagi jika berpotensi memicu kecemburuan atau kesenjangan sosial.

“Kalau sudah ada kesepakatan, silakan. Tapi kami akan lakukan monitoring agar pelaksanaan pelepasan tetap dalam koridor musyawarah dan tidak memicu permasalahan sosial,” pungkas Wahyu.

Dengan pernyataan ini, Pemkot Malang berharap setiap kegiatan perpisahan sekolah dapat berlangsung dengan sederhana namun bermakna, tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau keadilan bagi semua pihak. (Fat/Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *