SUARAGONG.COM – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo melakukan terobosan dan inovasi dalam pengembangan bidang pertanian. Salah satunya adalah komitmen melakukan perluasan penanaman padi organik. Pengambangan tanaman padi organik berlokasi demplot pertanian organik Jl Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.
Kota Probolinggo Kembangkan Padi Organik: Dukung Swasembada Pangan
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas panen yang sehat dan berkualitas. Sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk pestisida dan zat kimia lainnya pada Padi. Tak lupa juga, menggapai asta cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan Swasembada Pangan Nasional
“Ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk pestisida dan zat kimia. Selain, kesuburan tanah dan pelestarian lingkungan, menjamin keamanan pangan,” ujar Kepala DKPPP Aries Santoso, Selasa (11/02/2025).
Aries Santoso menjelaskan, bahwa lahan yang berukuran kurang lebih 1 hektar ini dapat ditanami 3 kali dalam setahun, Dengan rata-rata menghasilkan 8 ton beras organik.
“Kalau akselerasi dari segi panennya lebih cepat padi menggunakan pupuk kimia. Namun padi organik ini spesial. Jadi diupayakan tanpa pestisida ataupun zat kimia, untuk tetap menjaga keberlangsungannya di coba dengan ramah lingkungan,”tandasnya.
Capai Swasembada Pangan dan Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Tak hanya itu, Pengembangan Penanaman padi organik ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Serta dapat mendukung ketahanan pangan nasional yang sudah berjalan selama 3 tahun, yang dikembangkan oleh DKPPP Kota Probolinggo.
Swasembada pangan bukan hanya sekedar upaya mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga menjadi simbol kemandirian bangsa.
” Hal itu juga telah tertuang dalam Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2025 tentang Peningkatan Swasembada Pangan,”ucap Aries Susanto.
Begitu juga, Aries Santoso mengaku, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2025 tentang efisiensi termasuk seremonial-seremonialnya.
“Kedapannya mampu mengurangi penggunaan pestisida dan pengguna zat kimia lainya secara bertahap agar tidak mencemari lingkungan,” tuturnya.
Meski demikian, pihaknya berharap agar mampu memproduksi pangan sendiri, tidak hanya mengurangi ketergantungan import, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Namun dalam mengejar swasembada pangan, kita tidak boleh mengabaikan aspek keberlanjutan dan kelestariannya. Jadi kita harus lebih peduli terhadap sektor pertanian dan lingkungannya,”pungkasnyan. (hud/aye).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News