Lapas Jombang Gandeng UPT BLK: Tingkatkan Keterampilan
Share

SUARAGONG.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jombang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu upaya nyata dilakukan melalui sinergi bersama UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Jombang, yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan keterampilan membuat roti dan kue.
Lapas Jombang Gandeng UPT BLK untuk Tingkatkan Keterampilan Warga Binaan
Pada Kamis (3/7/2025), Plt. Kepala UPT BLK Jombang, Tri Wahyanto, melakukan kunjungan langsung ke Lapas Jombang untuk meninjau jalannya program pelatihan tersebut. Kehadiran Tri Wahyanto disambut hangat oleh Kepala Lapas Jombang, M. Ulin Nuha, beserta jajaran struktural lapas.
Dalam kunjungan itu, Ulin Nuha menyampaikan bahwa pelatihan pembuatan roti dan kue merupakan salah satu program unggulan Lapas Jombang yang bertujuan membekali WBP dengan keterampilan produktif. Hal ini dilakukan agar para warga binaan memiliki bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan secara mandiri setelah menyelesaikan masa pidana.
“Program ini merupakan implementasi dari 13 Program Akselerasi Kementerian Hukum dan HAM, khususnya di bidang peningkatan pembinaan dan pemberdayaan WBP,” ujar Ulin Nuha.
Baca Juga : Disdukcapil Jombang Sosialisasikan Status Perkawinan
Dukungan Penuh dari UPT BLK Jombang
Sementara itu, Tri Wahyanto mengapresiasi langkah positif yang telah dilakukan Lapas Jombang dalam membina WBP. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung dan memperkuat kerja sama dengan lapas untuk pengembangan pelatihan keterampilan ke depannya.
“Kami sangat mengapresiasi program ini. Semoga kerja sama antarinstansi terus berlanjut dan warga binaan bisa memanfaatkan keterampilan ini saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sinergi Demi Manfaat Nyata
Kunjungan ini sekaligus menjadi bentuk penguatan sinergi antarinstansi dalam menciptakan program pembinaan yang tidak hanya bersifat formalitas. Dengan sinergi ini bisa juga bermanfaat nyata dan berkelanjutan bagi warga binaan. Harapannya, para WBP yang telah dibekali keterampilan dapat lebih siap menghadapi dunia kerja atau bahkan membuka usaha sendiri. Sehingga mampu mengurangi angka residivisme dan meningkatkan kesejahteraan setelah keluar dari lapas. (Ale/aye)