Lapas Probolinggo Gencar Lakukan Razia, Pastikan Lingkungan Bersih

SUARAGONG.COM – Untuk menekan peredaran barang terlarang seperti telepon genggam dan narkoba di lingkungan Lapas Kelas IIB Probolinggo, petugas pemasyarakatan kini melakukan razia rutin hingga tiga kali dalam seminggu. Langkah ini merupakan bagian dari program nasional “Lapas Bersih”. Yang diinisiasi oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Lapas Kelas IIB Probolinggo lakukan Razia, Wujudkan “Lapas Bersih”

Kepala Lapas Probolinggo Dadang Sayuto menjelaskan, operasi tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari program pembinaan. Sekaligus upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan.

“Kami tidak memberikan ruang bagi praktik-praktik yang mengganggu keamanan dan ketertiban. Operasi dilakukan rutin, baik siang maupun malam hari. Agar pihak yang tidak bertanggung jawab tidak punya kesempatan menggunakan fasilitas yang dilarang,” ujar Dadang, Senin (6/10/2025).

Dalam pelaksanaannya, Lapas Probolinggo berkolaborasi dengan Tim Khusus Pengamanan (TKP). Pemeriksaan dilakukan menyeluruh — mulai dari blok hunian narapidana, area perkantoran, hingga pengawasan ketat terhadap barang bawaan para penghuni.

Hasil penggeledahan menunjukkan masih ditemukan sejumlah barang yang berpotensi disalahgunakan, meski tidak dalam jumlah besar. Setiap temuan, kata Dadang, langsung ditindaklanjuti dengan penyitaan serta pemberian sanksi tegas bagi narapidana yang melanggar, mulai dari pemindahan blok hingga pengurangan hak remisi.

“Lapas bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tapi juga wadah pembinaan agar para warga binaan bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, tegasnya.

Baca Juga : Lapas Jombang Gelar Sholawatan dan Resmikan Pondok Pesantren Al-Muhajirin

Dukungan Dari GMPK

Langkah tegas Lapas Probolinggo ini mendapat dukungan dari Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Probolinggo. Ketua GMPK menilai kegiatan razia rutin ini penting untuk menjaga integritas lembaga pemasyarakatan.

“Kami mendukung penuh upaya pencegahan dan penertiban ini. Pengawasan yang ketat akan meminimalisir penyelundupan barang terlarang dan menjaga keselamatan seluruh penghuni lapas,” ujarnya.

Upaya yang dilakukan Lapas Probolinggo dinilai bisa menjadi contoh nasional bagi lembaga pemasyarakatan lain. Razia rutin bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan bagian dari budaya kerja bersih dan disiplin.

“Dengan pengawasan yang konsisten, kami ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap lapas — bahwa kami benar-benar serius menciptakan sistem pemasyarakatan yang bersih, aman, dan humanis,” tutup Dadang.

Melalui kegiatan ini, Lapas Probolinggo berharap para warga binaan dapat merasa lebih aman, nyaman, serta semakin termotivasi untuk menjalani pembinaan dengan sungguh-sungguh. (Duh/aye)