Launching Kapal Cepat Banyuwangi–Bali Batal
Share

SUARAGONG.COM – Rencana peluncuran Kapal cepat rute Banyuwangi – Denpasar Bali yang dijadwalkan pada 16 Juni 2025 terpaksa dibatalkan. Pembatalan ini memunculkan sorotan tajam dari DPRD Jawa Timur, khususnya dari dr Agung Mulyono, anggota Komisi D yang juga Ketua Fraksi Demokrat.
Launching Kapal Cepat Banyuwangi–Bali Batal, DPRD Jatim Dorong Koordinasi Lintas Daerah
Menurut dr Agung, penundaan ini sangat mungkin disebabkan oleh belum tuntasnya koordinasi antara Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan pemerintah daerah Bali. Ia mendorong agar Dishub Jatim mengambil langkah proaktif untuk memastikan proyek strategis ini segera direalisasikan.
“Harus ada langkah proaktif dari Pak Kadishub Jatim segera melakukan komunikasi agar segera dijadwalkan lagi untuk diluncurkan,” tegas Agung, yang juga merupakan anggota DPRD asal Banyuwangi.
Baca Juga : PT PAL Percepat Perbaikan Kapal PELNI demi Kelancaran Mudik Lebaran 2025
Solusi Konkret Atasi Kemacetan
Ia menilai bahwa keberadaan kapal cepat tersebut merupakan solusi konkret untuk mengatasi kemacetan parah di jalur darat penyeberangan Jawa–Bali, khususnya di wilayah Ketapang.
“Ini solusi untuk mengatasi kemacetan. Banyuwangi–Ketapang macetnya luar biasa,” imbuhnya.
Kapal cepat ini dirancang memiliki kapasitas 250 penumpang dan diharapkan mampu memangkas waktu tempuh dari empat jam via jalur darat menjadi hanya 2,5 jam lewat laut.
“Responnya bagus. Kalau ini hanya 2,5 jam, maka akan keren,” ujar Agung optimis.
Meski batal diluncurkan sesuai jadwal, Agung menegaskan bahwa proyek ini bukan gagal, melainkan hanya tertunda. Ia juga menekankan pentingnya aspek keselamatan dan studi kelayakan (feasibility study) sebelum proyek benar-benar dijalankan.
“Kapalnya harus mengacu kepada safety. Dan feasibility study-nya harus matang. Ini bukan gagal, mungkin hanya ditunda beberapa minggu,” tandasnya.
Rute laut Banyuwangi–Denpasar lewat kapal cepat ini digadang-gadang sebagai terobosan transportasi laut. Yang mana akan mempercepat mobilitas antarwilayah sekaligus mengurangi beban lalu lintas di jalur darat Jawa–Bali. Masyarakat kini menantikan langkah lanjutan dari Dishub Jatim agar kapal cepat tersebut segera bisa berlayar. (Wahyu/aye)