Type to search

Hiburan News Trends

Legenda Yeti: Manusia Salju Misterius dari Himalaya

Share
Penampakan Yeti menurut Eric Sheapton (Ilustrasi oleh: Galih)

SUARAGONG.COM – Di antara kabut abadi dan puncak-puncak bersalju Pegunungan Himalaya, hidup legenda Yeti yang membekas dalam budaya lokal selama berabad-abad. Siapalagi kalau bukan Yeti, makhluk misterius yang dijuluki “Manusia Salju Abominable”.

Baca Juga: Bigfoot: Legenda Dan Kriptid Mengerikan Dari Amerika Utara

Asal-Usul Cerita Yeti

Legenda Yeti berasal dari cerita rakyat suku Tibet dan masyarakat Tibet yang menyebutnya “Meh-Teh”. Yang digambarkan sebagai makhluk setinggi manusia atau lebih, berbulu tebal, dan berjalan tegak layaknya manusia.

Dalam kepercayaan lokal, Yeti diyakini sebagai penjaga hutan pegunungan dan simbol kekuatan alam.

Jejak dan Penampakan

Salah satu laporan paling terkenal datang dari ekspedisi Sir Edmund Hillary pada 1951. Ketika Eric Shipton memotret jejak kaki besar di salju di wilayah Everest. Gambar tersebut menghebohkan dunia dan menjadi dasar banyak pencarian berikutnya.

Pada dekade-dekade berikutnya, berbagai ekspedisi dari Inggris, Jepang, Rusia, dan bahkan program Discovery Channel mencoba menemukan bukti fisik Yeti, namun hasilnya selalu samar.

Penjelasan Ilmiah

Peneliti modern cenderung skeptis. Studi DNA oleh Universitas Oxford tahun 2014 menemukan bahwa rambut yang diklaim milik Yeti kemungkinan besar berasal dari beruang cokelat Himalaya. Yang memang memiliki perilaku agresif dan ukuran tubuh besar.

Namun, tidak semua ilmuwan sepenuhnya menolak. Ada kemungkinan bahwa Yeti merupakan subspesies beruang atau primata langka yang belum teridentifikasi secara ilmiah.

Yeti dalam Budaya Populer

Yeti tidak hanya hidup di legenda dan ekspedisi. Ia telah menjadi ikon dalam budaya populer, dari karakter film seperti “Monsters, Inc.” hingga mitologi modern dalam video game dan serial televisi.

Dalam dunia spiritual lokal, meski banyak orang kini menganggap Yeti sekadar mitos, sebagian masyarakat Himalaya masih percaya bahwa makhluk ini benar-benar ada, dan hanya muncul kepada mereka yang “diperkenankan oleh alam”. (PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *