Apa Penyebabnya?
Leisure sickness bukan penyakit fisik yang spesifik, melainkan respons tubuh terhadap stres yang tiba-tiba berkurang. Biasanya, orang yang mengalami ini adalah mereka yang hidupnya penuh tekanan—pekerjaan yang demanding, deadline yang nggak ada habisnya, atau kehidupan sehari-hari yang serba sibuk. Ketika tubuh tiba-tiba “istirahat” dari rutinitas stres tersebut, sistem imun bisa jadi turun. Akhirnya, kita jadi rentan terhadap penyakit.
Beberapa ahli, seperti peneliti dari Tilburg University di Belanda, menunjukkan bahwa kondisi ini lebih sering dialami oleh individu dengan karakter perfeksionis atau yang sulit melepaskan tanggung jawab pekerjaan. Saya pernah baca kalau orang seperti ini tetap “sibuk” di kepala mereka meski secara fisik mereka sedang libur.
Baca juga : Faktor yang Membuat Karyawan Resign dari Pekerjaan
Gejala Leisure Sickness
Gejalanya sering kali mirip dengan penyakit ringan, seperti:
- Sakit kepala atau migrain.
- Gejala flu seperti pilek atau demam ringan.
- Rasa lelah yang berlebihan.
- Nyeri otot tanpa alasan yang jelas.
Beberapa orang bahkan merasa mual atau seperti kehilangan energi total. Kalau kamu sering mengalami ini, jangan langsung panik! Ini biasanya bukan sesuatu yang serius, tapi lebih ke sinyal bahwa tubuhmu butuh waktu untuk beradaptasi.
Saya sendiri pernah mengalami ini. Beberapa tahun lalu, setelah menyelesaikan proyek besar yang menguras energi, saya langsung pergi liburan. Awalnya excited banget, tapi di hari kedua, tiba-tiba saya merasa demam dan kepala berat. Alih-alih menikmati pantai, saya malah menghabiskan waktu di kamar hotel. Rasanya frustrasi banget, apalagi karena saya sudah merencanakan liburan itu jauh-jauh hari.
Setelah ngobrol dengan teman yang dokter, saya sadar kalau tubuh saya sedang “reboot.” Stres kerja membuat tubuh saya terus berada di mode siaga tinggi, dan begitu saya berhenti, tubuh saya akhirnya menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Baca juga :
Tips Menghindari Leisure Sickness
Kalau kamu merasa sering mengalaminya, ada beberapa hal yang bisa dicoba:
- Cicil Relaksasi
Jangan tunggu liburan untuk istirahat total. Cobalah alokasikan waktu di tengah minggu kerja untuk melakukan aktivitas yang santai, seperti yoga, meditasi, atau sekadar jalan-jalan santai. - Kurangi Beban Kerja Sebelum Liburan
Kalau memungkinkan, coba kurangi intensitas pekerjaan menjelang waktu liburan. Jangan overload hingga detik terakhir, karena itu bikin tubuh makin sulit beradaptasi. - Jaga Pola Tidur dan Makan
Tidur cukup dan makan makanan bergizi bisa membantu menjaga sistem imun tetap kuat. Kadang kita lupa hal dasar ini di tengah kesibukan. - Latih Pikiran untuk “Off”
Belajar untuk benar-benar memutus hubungan dari pekerjaan, baik secara fisik maupun mental, bisa membantu mencegah tubuh terus merasa “siaga.”
Baca juga : Mengapa Menyesuaikan Pekerjaan dengan Nilai Hidup Itu Penting?
Leisure sickness memang bisa bikin liburan yang seharusnya menyenangkan jadi terasa mengecewakan. Tapi, dengan memahami penyebab dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, kamu bisa mengurangi risiko terjadinya. Tubuh kita punya cara unik untuk mengingatkan kita bahwa keseimbangan antara kerja dan istirahat itu penting. Jadi, jangan abaikan tanda-tanda ini, ya! (acs)