Lewotobi Meletus, Warga Waspada Banjir Lahar!
Share

SUARAGONG.COM – Erupsi Gunung Lewotobi kini kembali membuat warga panik dan ketakutan saat letusan terjadi pada waktu dini hari. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) menghimbau warga Kabupaten Flores Timur untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai berhulu di puncak Gunung Lewotobi laki-laki setelah kembali erupsi sejak Jum’at (01/07) malam dan pada Sabtu dini hari. Letusan tersebut dipicu oleh akumulasi gas yang terperangkap selama dua minggu terakhir.
Lewotobi Meletus, Warga Sekitar Diimbau Bahaya Banjir Lahar
Petugas pengamat Gunung Lewotobi laki-laki, Emanuel Rofinus Bere mengatakan bahwa letusan Gunung Lewotobi tersebut bisa saja terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, yang akan berdampak pada warga sekitar karena ditakutkan akan potensi banjir lahar. Oleh karena itu masyarakat sekitar selalu diimbau agar tetap waspada.
“Jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, kami imbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan,” ujar Emanuel dalam laporannya dari Kecamatan Flores Timur, Sabtu (02/07/2025).
Adapun sejumlah desa yang berpotensi akan terdampak banjir lahar hujan dan patut waspada antara lain, daerah Dulipali, Padang Pasir, Nurabelen, Nawakote, Hokeng Jaya, Boru dan Klatanlo.
Baca Juga : Erupsi Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan ke Bali
Erupsi Terjadi dalam Waktu Dua malam
Sebelumnya, erupsi setinggi 10 ribu meter terjadi di puncak Gunung tersebut pada Jum’at (01/07) pukul 20.45 WITA waktu setempat. Kemudian erupsi selanjutnya kembali terjadi pada Sabtu (02/07) dini hari pukul 01.26 WITA waktu setempat. Dengan ketinggian mencapai 18 ribu meter di puncak gunung. Letusan itu disertai dengan suara gemuruh dan dentuman yang sangat kuat.
Pada erupsi setinggi 10 ribu meter, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat dan Barat Laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 3 menit 40 detik.
Sedangkan erupsi yang terjadi dengan ketinggian 18 ribu meter, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam. Dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Baya, barat, dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 14 menit 5 detik.
Tidak Ada Wisatawan dan Aktivitas Apapun dalam Radius
PVMBG juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung lewat Tobi laki-laki agar tidak ada wisatawan dan aktivitas apapun dalam radius 6 km. Dan dengan sektoral Barat daya timur laut 7 km dari pusat erupsi gunung. Serta dihimbau agar memakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik. Sampai saat ini status Gunung lewat topi laki-laki masih berstatus level IV atau awas. (Heri/PKL/Aye)