SUARAGONG.COM – Trauma adalah sesuatu yang, jujur saja, tidak pernah mudah untuk dihadapi. Mungkin kamu pernah merasa duniamu hancur setelah peristiwa besar dalam hidupmu. Entah itu kehilangan orang tercinta, mengalami kecelakaan, atau bahkan sekadar tekanan yang terus-menerus hadir tanpa henti. Tetapi yang perlu kita ingat adalah ini: meskipun kita tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, cara kita menyikapinya bisa menentukan seperti apa hidup kita di masa depan.
Saya ingat satu pengalaman (hipotesis) yang benar-benar mengubah hidup saya. Waktu itu, saya menghadapi kehilangan besar yang membuat saya merasa seperti terjebak dalam lingkaran hitam tanpa akhir. Bangun di pagi hari terasa berat, sementara tidur di malam hari malah dipenuhi dengan pikiran yang berputar-putar. Tapi satu hal yang akhirnya menyadarkan saya adalah ketika seseorang mengatakan, “Kamu tidak harus kuat setiap saat. Kadang bertahan saja sudah cukup.” Kalimat itu mengubah cara saya memandang trauma. Saya mulai berpikir bahwa menjadi “kuat” tidak selalu berarti tidak pernah jatuh, tetapi bagaimana saya bangkit setelah terjatuh.
Strategi Praktis untuk Menjalani Hidup Pasca Trauma
- Berani Meminta Bantuan
Saya tidak akan berbohong—menghadapi trauma sendirian itu sangat sulit. Kadang kita berpikir bahwa meminta bantuan adalah tanda kelemahan. Tetapi, percayalah, berbicara dengan orang yang kamu percaya, seperti teman, keluarga, atau bahkan terapis, bisa menjadi langkah besar. Terapis saya pernah berkata bahwa trauma adalah luka emosional yang membutuhkan perawatan sama seperti luka fisik. Dan jujur saja, itu masuk akal. - Journaling atau Menulis Bebas
Salah satu cara yang paling membantu saya adalah menulis. Tidak harus rapi atau berbunga-bunga, cukup tulis apa yang ada di pikiranmu. Kadang, saat saya membaca ulang, saya menyadari pola emosi yang belum pernah saya sadari sebelumnya. Ini juga membantumu untuk melepas beban tanpa takut dihakimi. - Temukan “Zona Nyaman” Baru
Trauma sering kali membuat kita merasa kehilangan kendali. Tetapi, salah satu strategi yang efektif adalah menciptakan rutinitas kecil yang bisa membawa rasa aman. Misalnya, mencoba meditasi lima menit setiap pagi, jalan kaki singkat di sore hari, atau sekadar membuat teh favoritmu dan menikmatinya dengan tenang. - Menerima Bahwa Proses Pemulihan Tidak Linear
Ada hari-hari di mana semuanya terasa lebih baik, tetapi ada juga hari di mana luka lama kembali terasa. Itu normal. Ingat, pemulihan adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Tidak apa-apa jika kamu masih merasa sakit—itu adalah bagian dari proses.
Baca juga : 5 MBTI Ini Sering Merasakan Trauma
Belajar Lebih Kuat Setelah Trauma
Ketika saya mulai menerapkan strategi ini, saya menyadari bahwa trauma tidak harus mendefinisikan siapa saya. Sebaliknya, cara saya menyikapi pengalaman itu bisa menjadi bagian penting dari pertumbuhan pribadi saya.
Hari ini, saya mungkin masih memiliki bekas luka dari masa lalu, tetapi bekas luka itu adalah pengingat bahwa saya telah melewati sesuatu yang sulit dan saya masih berdiri di sini. Dan kamu juga bisa. Jadi, jika kamu sedang berjuang menghadapi trauma, jangan menyerah. Hidup mungkin tidak selalu mudah, tetapi setiap langkah kecil ke depan adalah tanda kekuatanmu.
Akhir kata, ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk membutuhkan waktu, untuk merasa lelah, dan untuk menangis. Tetapi juga ingat bahwa kamu memiliki kekuatan untuk membentuk kembali hidupmu. Kamu tidak sendirian, dan ada banyak cara untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya. (acs)