Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi integrasi penyandang disabilitas dalam sistem kebencanaan. Lagu Indonesia Raya dan Mars Tangguh mengawali acara sebagai simbol semangat kebersamaan dan komitmen untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam situasi bencana.
Direktur Program SIAP SIAGA, Uncila, menegaskan bahwa pembentukan ULDP PB merupakan langkah konkret agar sistem kebencanaan menjangkau semua kalangan.
“Inisiatif ini dilakukan secara kolaboratif untuk menjamin aksesibilitas dan keterlibatan aktif penyandang disabilitas,” ujarnya.
Penata Muda Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono, menambahkan bahwa penyandang disabilitas harus dipandang sebagai mitra aktif, bukan kelompok yang bergantung.
“ULDP PB adalah sarana pemberdayaan mereka dalam mitigasi dan tanggap darurat,” katanya.
Keberadaan ULDP PB di daerah rawan bencana seperti Lumajang dinilai krusial dalam membangun sistem penanggulangan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Langkah ini sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengarusutamakan inklusi disabilitas dalam penanggulangan bencana.
Baca Juga : Warga Lumajang Bersatu Hadapi Ancaman Erosi Tanggul Akibat Lahar Dingin Semeru
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News