Nasional, Suaragong – Gaes !!! Sebuah inovasi terbaru dari pemerintah telah diluncurkan. Kali ini mensiasati banyaknya aplikasi di masing-masing bidang pelayanan pemerintaahan yang dinilai ribet. Guna memudahkan serta memberikan efisiensi Birokrasi Pelayanan pemerintah ke masyarakat. Berdasar pada Laman Publikasi Pemerintaah, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Debut aplikasi teknologi pemerintahan (Government Technology/GovTech). Peresmian peluncuran GovTech INA DIGITAL ini berlangsung di Istanah Negara Jakarta, pada Senin, 27 Mei 2024 kemarin.
Presiden menilai bahwa kemajuan teknologi bersama dengan birokrasi harusnya memberikan kemudahan dan bukan mempersulit khusunya pelayanan publik untuk masyarakat. “Kehadiran birokrasi itu harusnya melayani, bukan mempersulit dan bukan malah memperlambat sehingga seharusnya yang menjadi tolak ukur adalah kepuasan masyarakat, adalah manfaat yang diterima masyarakat, adalah kemudahan urusan masyarakat,” ucap Presiden.
Birokrasi dan Pelayanaan Publik
Selain itu terdapat beberapa aplikasi di bidang pemerintahan yang tidak terintegritas menjadi satu pintu. Sekitar 27 Aplikasi beredar tidak terintegritas baik di pusat maupun daerah. Maka dari itu Presiden Jokowi memberi arahan untuk tidak membuat lagi aplikasi per tahun ini. Hal dimaksudkan untuk menghindari sistem pelayanan publik dan birokrasi yang ribet atau terhambat. Selain itu juga menghindari adanya tumpang tindih dari pelayanan publik tersebut. Mungkin karena kebanyakan aplikasi kali ya gaes !!!.
sebagaimana ucapan dari presiden Jokowi “Enggak akan mungkin tadi yang saya sampaikan—mempermudah, mempercepat—enggak. Tidak terintegrasi dan bahkan banyak yang justru tumpang tindih. Oleh sebab itu, perlu saya sampaikan, mulai tahun ini—sudah saya sampaikan di Januari yang lalu—berhenti membuat aplikasi baru,” tutur Presiden.
Aplikasi GovTech INA Digital
Dengan adanya Aplikasi GovTech INA Digital ini, merupakan pintu awal untuk menjadikan satu integritas birokrasi di berbagai bidang pelayanan publik dengan mengikuti perkembangan teknologi digitalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dan mendongkrak pelayanan . Presiden menyebutkan bahwa akan ada pelayanan prioritas dalam Aplikasi GovTech INA Digital ini, terutama untuk mengakselerasi integrasi sistem layanan digital dan data terkait.
Diungkapkan oleh Presiden bahwa akan ada palayanan berbasis digital. Antaranya seperti pendidikan, layanan kesehatan, ada layanan izin usaha, ada perpajakan, dan lain sebagainya. Sehingga adakn menjadi satu dan efisien sebagaimana pandangannya bahwa negara tidak akan maju jika pemerintah masih menggunakan praktik-praktik lama yang menghambat efisiensi. Presiden Jokowi juga turut mengajak semua pihak dalam interoperabilitas aplikasi dan data.
“Tidak boleh ada lagi alasan ini dan itu karena merasa datanya milik saya, datanya milik kementerian saya, datanya milik lembaga saya, datanya milik pemda saya, enggak boleh lagi. Enggak akan maju kita kalau kita masih egosentrik, itu kita pelihara. Jadi sekali lagi, tinggalkan praktik-praktik lama, tinggalkan mindset-mindset lama,” tandas Presiden. (Aye/Sg/Set)
Comments 1