Malang, Suara gong – Malang adalah sebuah kota di Jawa Timur yang kental dengan kultur khasnya. Salah satunya adalah budaya Gangster. Kisaran tahun 1970-an sampai 1980-an, Kota Malang masih terkenal dengan sejumlah nama geng. Dimana beberapa pemuda berafiliasi dalam kelompok-kelompok kecil yang menunjukkan eksistensinya. Berkerumun menandai teritorinya, bersenang-senang ala kenakalan remaja. Malang Era Gangster terkadang muncul di beberapa konser musik rock yang memang digandrungi sebagai musik keras yang senada dengan kultur Malangan.
Gondrong, bertidik, memakai pakaian mbois dilengkapi dengan sepatu yang setil merupakan gaya khas kala itu. Ornamen kacamata hitam, tindikan dan berdandan ala rocker. Dimana kala itu Rock sangat digemari dan beriringan dengan Band Rock seperti Gong 2000 serta Ian Antono sebagai bintang asli malang. Berkarakter keras, lugas ala Ken Angrok yaitu ikon Kerajaan Singhasari yang notabene juga besar sebagai preman di daerah karuman (Tlogomas) Malang Kota.
Geng Terkenal di Malang Era Gangster
Salah satu nama yang terkenal adalah Higam. Geng itu awalnya eksis di penuhi beberapa pemuda asal Kelurahan Gadang. Higam sendiri merupakan akronim dari ’Hidup Gembira Awet Muda’. Sesuai namanya, mereka rutin bersenang-senang di daerah Gadang notabene adalah daerah pusat perniagaan yaitu pasar gadang. Namanya juga masih familier karena tertempel di beberapa angkot (angkutan kota) yang melintas berdasarkan rute. Setelah ditelusuri mereka adalah mantan anggota Higam yang eksis era gangster jaman 80an. Bahkan masih diteruskan hingga anak cucunya agar legenda tutur cerita tidak punah.
Banyak nama yang tersohor lainya, contohnya Armada Nakal alias Arnak yang berasal dari Sukun. Kemudian, Anak Keras atau Anker yang berafiliasi dengan kawasan Jodipan. Ada pula sejumlah nama lain, seperti Armada Gombal (Argom) Kidul Dalem, Arek Panjaitan (Arpanja), Federasi Anak Nakal Halangan (Fanhalen) Betek, Sarang Anak (SAS) Claket, Geng Inggris Kasin Jrot Ermera, Sumbersari Anak Ganas (Saga) hingga Zhetan Galunggung (Zhetan). Bahkan ada nama gangster yang melekat pada anak keturunannya contohnya Angga Fanhalen dan Ahmad Saga yang diniatkan sebagai doa serta eksistensi dari sebuah kelompok kedaerahan.
Era Gangster ini sedikit mereda saat Tim Sepakbola bernama Arema yang mempersatukan Malang. Arema sendiri singkatan dari Arek Malang yang muncul awal 1986 yang didirikan oleh Jenderal Acub Zaenal yang meredakan era gangster kala itu. Kemunculan Arema efisien dalam meredam sentimen kedaerahan, beberapa warga Malang mulai saling bersilaturahmi dan berdamai nama Arema. “Podo Aremane” yang sering terucap sesama warga Malang. Nama gangster melebur menjadi Korwil (koordinator wilayah) Aremania sebut saja Korwil Gadang, Amazond (Aremania Zona Dinoyo) dan beberapa Korwil yang tersebar di beberapa wilayah Malang Raya. (Ind)
Comments 1