Mammoth: Raksasa Berbulu Zaman Es
Share

SUARAGONG.COM – Mammoth, gajah purba berbulu tebal, merupakan salah satu hewan ikonik dari zaman Pleistosen. Ukurannya yang luar biasa, kemampuannya bertahan hidup di era es.
Dan jejaknya yang tertinggal dalam bentuk fosil yang terawetkan dengan baik di lapisan es Siberia. Telah membuat mammoth menjadi pusat perhatian para ilmuwan dan masyarakat umum.
Hewan ini seringkali digambarkan sebagai simbol zaman prasejarah, dengan gadingnya yang melengkung, tubuh berbulu tebal, dan kekuatan fisik yang mengesankan.
Mammoth Berbulu: Spesies yang Paling Terkenal
Salah satu spesies mammoth yang paling terkenal adalah mammoth berbulu (Mammuthus primigenius), yang juga dikenal sebagai mammoth Siberia.
Spesies ini paling banyak ditemukan di lapisan tanah beku permanen di Siberia, yang seringkali menyediakan sisa-sisa bangkai yang terawetkan dengan sangat baik.
Fosil gading mammoth begitu melimpah sehingga pada masa lalu sempat diekspor dari Siberia ke China dan Eropa pada zaman pertengahan.
Keberadaan fosil-fosil ini telah memberikan wawasan yang tak ternilai harganya tentang kehidupan gajah purba ini, termasuk struktur tubuh, kebiasaan hidup, dan bahkan DNA-nya.
Jejak Kehidupan dan Kepunahan
Berdasarkan bukti ilmiah, populasi kecil mammoth berbulu kemungkinan bertahan hidup di Amerika Utara hingga sekitar 10.500 hingga 7.600 tahun yang lalu.
Populasi terakhir diketahui bertahan di Pulau Wrangel, sebuah pulau di wilayah Arktik di lepas pantai Rusia, hingga 4.300 tahun yang lalu sebelum akhirnya punah akibat perkawinan sedarah dan hilangnya keragaman genetik.
Kepunahan mammoth secara keseluruhan dipengaruhi oleh perubahan iklim yang menyebabkan hilangnya habitat dingin mereka, serta perburuan oleh manusia purba.
Adaptasi dan Ciri Fisik
Mammoth berbulu terkenal dengan mantel bulu tebal berwarna coklat kekuningan yang panjangnya bisa mencapai 50 cm. Di bawah kulit tebal mereka terdapat lapisan lemak yang bisa mencapai ketebalan 8 cm, yang membantu mereka bertahan dalam kondisi iklim dingin yang ekstrim.
Tengkorak mereka berbentuk kubah tinggi, dengan telinga yang relatif kecil, yang merupakan adaptasi untuk meminimalkan kehilangan panas.
Gading mereka sangat panjang, melengkung ke bawah, dan pada yang jantan yang lebih tua, bisa melengkung hingga menyilang satu sama lain.
Hewan ini hidup di habitat tundra stepa, yaitu ekosistem yang terdiri dari semak rendah, sedges, dan rerumputan, yang tersebar luas di Eurasia dan Amerika Utara selama zaman Pleistosen.
Baca Juga : Ilmuwan Hidupkan Spesies Serigala Punah Dire Wolf : 3 Lahir di AS
Penelitian Terbaru dan Potensi Kebangkitan
DNA mammoth tertua yang pernah ditemukan, yang juga merupakan DNA hewan tertua yang diketahui. Berasal dari lebih dari satu juta tahun lalu dan kemungkinan milik nenek moyang langsung dari hewan purba berbulu itu.
Meskipun mammoth sudah lama punah, mereka terus menarik perhatian para ilmuwan dan masyarakat umum. Dengan studi genetika terbaru memberikan wawasan lebih lanjut tentang evolusi dan kehidupan hewan-hewan besar yang pernah menguasai dunia ini. (Cld/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News