Mahasiswa UB Raih Juara 1 di Roma dengan Aplikasi Manajemen Limbah Makanan
Share

MALANG, SUARAGONG.COM – Jadi, ada nih program keren yang dibuat oleh Aurora Adelia Asmara Putri, mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya, bareng teman-temannya. Mereka berhasil menciptakan aplikasi manajemen limbah makanan yang bisa bantu ngurangin sampah makanan di sekitar kita. Program ini nggak cuma keren, tapi juga sukses banget karena berhasil meraih 1st place People’s Choice Award di kompetisi World Food Forum di Roma, Italia, pada akhir 2024. Keren banget, kan?
Tim Keren di Balik Program Inovatif Ini
Aurora nggak jalan sendiri, lho! Dia barengan tiga temannya yang juga dari Universitas Brawijaya, yaitu Zulfikar Dabby Anwar dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Risa Salsabila, dan Syahdad Nabil Mudzaffar dari Fakultas Pertanian (FP). Program ini juga nggak cuma soal ide brilian, tapi kerja keras tim yang solid banget. Perjalanan mereka buat jadi juara 1 itu juga nggak mudah. Aurora pun gabung sama komunitas EcoLiving Community, yang emang fokusnya buat ngurangin limbah dan lingkungan hidup.
“Komunitas ini ada sejak tahun 2023. Ada anggota dari fakultas lain seperti TP, FP termasuk dari FISIP juga”, paparnya.
Baca juga: Kemendikdasmen Ubah Ujian Nasional Jadi Tes Kemampuan Akademik
Komunitas EcoLiving yang Membuka Jalan
Komunitas EcoLiving ini udah ada sejak 2023 dan punya banyak anggota dari berbagai fakultas di UB, nggak cuma dari Psikologi aja. Dari situ, mereka ikut kompetisi ReThink Waste Challenge pada tahun 2023 dan beruntung banget, karena tim mereka direkomendasiin buat ikut kompetisi World Food Forum yang lebih besar, yaitu Youth Food Lab (YFL). Event ini didukung oleh World Food Forum (WFF), Wageningen University & Research (WUR), dan International Association of Students in Agriculture and Related Sciences (IAAS).
“Progam ini merupakan sebuah wadah dan platform bagi para inovator muda untuk mengembangkan ide-ide inovatif mereka menjadi proyek-proyek transformatif yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs dibawah naungan FAO”, jelas mahasiswi angkatan 2022 ini.
Baca juga: Inovasi Rumah Plastik oleh Erika Richardo di Sumba Barat Daya
Langkah Awal Menuju Kesuksesan
Sebelum jadi juara, perjalanan mereka masih panjang, lho. Setelah direkomendasi, Aurora ditunjuk jadi penanggung jawab program ini. Prosesnya dimulai di tahun 2023, dan akhirnya, mereka terpilih jadi 10 negara finalis yang berkesempatan buat presentasi di Roma.
“Dari Desember 2023 hingga Oktober 2024, kami ikut boothcamp online tiap minggu,” ujar Aurora.
Itu nggak mudah, tapi akhirnya mereka sampai juga di Roma!
Baca juga: Khofifah Ajak Murid Jatim Ikuti Program Belajar ‘Ramadan Produktif’
Presentasi di Roma dan Meraih Juara 1
Pada bulan Oktober 2024, Aurora dan tim berangkat ke Roma buat presentasi program mereka. Selama seminggu penuh, mereka ikut berbagai sesi diskusi, workshop, dan akhirnya pada hari terakhir, Aurora presentasi tentang EcoLiving di depan juri dan peserta lain dari seluruh dunia. Ternyata, usaha mereka nggak sia-sia! Program manajemen limbah makanan berbasis aplikasi yang mereka buat berhasil memenangkan hati juri. Tim mereka berhasil mengalahkan peserta dari negara seperti India, Kenya, Nepal, dan Nigeria. Bener-bener jadi pemenang yang luar biasa!
Baca juga: Gubernur Jabar Bakal Tetapkan Kurikulum Wajib Militer Di SMA
Program yang Mengedukasi dan Mengurangi Limbah
Inti dari program ini adalah manajemen limbah makanan yang bisa mengubah sampah jadi sesuatu yang bermanfaat. Caranya? Dengan melibatkan ibu rumah tangga dan pemuda buat ngolah limbah jadi kompos, cacing tanah, dan pelet ikan. Semua proses itu didigitalisasi, jadi mereka pakai aplikasi buat ngelola dan memasarkan hasil olahan limbah makanan tersebut. Gimana, keren banget kan? Selain ngurangin sampah, mereka juga bantu masyarakat buat dapetin sumber pendapatan tambahan.
“Program ini sendiri melibatkan ibu rumah tangga dan pemuda dalam pengelohan limbah menjadi kompos, cacing tanah dan pelet ikan. Serta memanfaatkan aplikasi digital untuk pengelolaan dan pemasaran hasilnya:, tuturnya.
Baca juga: 127 Lembaga Diusulkan Rehabilitasi, Disdikbud Pamekasan Tunggu Anggaran
Perasaan Lega dan Bangga
Setelah perjuangan panjang yang dimulai sejak 2023, akhirnya Aurora dan tim bisa merasakan manisnya kemenangan.
“Pastinya senang banget dan lega. Apa yang kami usahakan selama 1 tahun ini akhirnya berbuah manis. Terlebih lomba tersebut berlangsung cukup lama prosesnya dan harus bersaing dari berbagai negara” kata Aurora.
Dia juga merasa bangga bisa jadi peserta yang paling muda di kompetisi ini.
Langkah Selanjutnya Membuat Komunitas EcoLiving Lebih Besar
Sekarang, setelah menang, Aurora dan tim punya rencana besar. Mereka pengen mengembangkan Komunitas EcoLiving agar lebih besar dan sah secara legal, dengan fokus pada isu-isu lingkungan. Dengan hadiah dari kompetisi ini, mereka berencana untuk terus bergerak dan melebarkan sayap untuk lebih banyak dampak positif buat lingkungan.(fisip/ub/dny)
Baca Artikel Berita Lain dari Suara Gong di Google News