Type to search

Probolinggo

Mantan Wali Kota Probolinggo H. M. Buchori Dimakamkan

Share
Mantan Wali Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, SUARAGONG.COM – Kota Probolinggo kembali dirundung duka mendalam. Mantan Wali Kota Probolinggo dua periode (2004–2014), H. Muhammad Buchori, berpulang ke rahmatullah pada Senin pagi (15/9/2025) pukul 03.55 WIB di RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Almarhum meninggal di usia 71 tahun setelah berjuang melawan komplikasi penyakit yang dideritanya selama hampir dua bulan.

Semasa hidupnya, H. M. Buchori dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana, merakyat, dan peduli terhadap wong cilik. Ia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Kota Probolinggo karena kontribusinya yang besar dalam memajukan daerah ini selama menjabat. Kepemimpinannya meninggalkan jejak mendalam bagi masyarakat, terutama karena kedekatannya dengan warga di berbagai lapisan.

Pemkot Probolinggo Berduka

Mendengar kabar duka tersebut, Wali Kota Probolinggo saat ini, dr. Aminuddin, langsung menunda seluruh agenda kegiatannya untuk bertakziah ke rumah duka di Jalan Raya Bromo KM 5. Ia datang bersama rombongan, terdiri dari Pj. Sekda Kota Rey Suwigtyo, para asisten, staf ahli, kepala satuan kerja, camat, hingga lurah di lingkungan Pemkot Probolinggo.

Dalam kesempatan itu, dr. Amin menyampaikan rasa kehilangan yang begitu besar atas wafatnya almarhum. “Saya atas nama pribadi, pemerintah, dan seluruh masyarakat Kota Probolinggo menyampaikan duka cita yang mendalam. Kita semua kehilangan sosok yang sangat berjasa dan menjadi teladan bagi banyak orang,” ujarnya.

Wali Kota Amin juga mengenang Buchori bukan hanya sebagai pendahulu, tetapi juga tenaga ajar dalam perjalanan kepemimpinannya. “Beliau adalah tenaga ajar bagi kita semua. Bahkan satu bulan setengah yang lalu, saat pertama kali dirawat, beliau masih sempat berbincang dengan saya tentang bagaimana membangun Kota Probolinggo ke depan. Sampai akhir hayatnya, pikirannya tetap untuk kota ini,” tambahnya dengan nada haru.

Baca juga: Kabar Duka Mantan Wali Kota Probolinggo H. M. Buchori

Ungkapan Duka dari Keluarga

Duka mendalam juga disampaikan oleh keluarga almarhum. Anak pertama almarhum, Indi Eko, mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian, doa, dan dukungan sejak almarhum menjalani perawatan.

“Terima kasih kepada semuanya yang telah mendoakan ayah kami. Mohon dimaafkan jika ada kesalahan beliau semasa hidup. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ucapnya penuh haru.

Indi juga menjelaskan bahwa ayahnya menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama kurang lebih 53 hari. Sebelumnya, Buchori sempat dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, namun karena kondisi menurun, ia dipindahkan ke RSUD dr. Mohamad Saleh hingga berpulang.

Baca juga: Pohon Tumbang di Condong, Probolinggo Sebabkan Kabel PLN Rusak

Jejak Kepemimpinan dan Keluarga

H. M. Buchori lahir di Probolinggo pada 22 Juni 1954. Ia dikenal sebagai sosok pemimpin visioner yang tetap menjaga kesederhanaan dalam kesehariannya. Selama dua periode kepemimpinannya, ia kerap turun langsung ke lapangan, menyapa warga, hingga duduk santai di warung kopi untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Hj. Rukmini, yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Probolinggo periode 2014–2019. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai empat anak. Salah satunya adalah Ina Dwi Lestari yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Probolinggo periode 2025–2030.

Baca juga: Wali Kota Probolinggo Perkuat Kewaspadaan Masyarakat

Prosesi Pemakaman

Usai disemayamkan di rumah duka, jenazah almarhum dimakamkan di TPU Brantas, yang terletak sekitar 100 meter arah selatan lampu merah Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Ribuan warga dari berbagai kalangan tampak hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Suasana haru menyelimuti pemakaman ketika doa-doa dipanjatkan, mengiringi kepergian sang pemimpin yang telah berjasa besar bagi kota ini. Warga yang hadir tidak hanya datang dari sekitar lokasi, melainkan juga dari berbagai kecamatan di Kota Probolinggo.

Salah satu warga, Nur Purwati (39), asal Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, mengaku sangat kehilangan sosok almarhum. “Beliau bukan hanya orang tua bagi keluarganya, tapi juga bagi kami, warga yang mencintainya. Kami turut menyaksikan bahwa almarhum orang baik,” tuturnya sambil menahan tangis.

Baca juga: Pemerintah Kota Probolinggo dan BPS Luncurkan Program Bromo Cantik Bersolek

Warga Kehilangan Sosok Panutan

Antusiasme warga yang hadir menjadi bukti nyata betapa besar rasa cinta dan hormat masyarakat kepada H. M. Buchori. Banyak warga menyebut bahwa semasa kepemimpinannya, ia tidak pernah berjarak dengan rakyat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, sekaligus kenangan indah tentang seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Kini, Kota Probolinggo bukan hanya kehilangan seorang mantan wali kota, tetapi juga sosok ayah, tenaga ajar, dan teladan. Jejak pengabdian H. M. Buchori akan selalu dikenang oleh masyarakat yang pernah merasakan kepemimpinannya.

Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. (duh)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69