Manusia Tikus: Gaya Hidup Pasif Anak Muda Tiongkok
Share

SUARAGONG.COM – Fenomena sosial baru yang dijuluki “manusia tikus” tengah marak di kalangan anak muda di Tiongkok. Istilah ini merujuk pada individu yang menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring di tempat tidur, bermain ponsel, menonton video, atau berselancar di media sosial tanpa melakukan aktivitas produktif lainnya.
Manusia Tikus: Gaya Hidup Pasif Anak Muda Tiongkok
Gaya hidup ini dinilai mencerminkan gejala kelelahan mental dan tekanan sosial yang tinggi.
“Manusia tikus” biasanya hidup dalam ruang sempit, minim interaksi sosial, dan mengalami kehilangan motivasi akibat tekanan ekonomi, persaingan kerja, serta ekspektasi keluarga yang tinggi.
Baca Juga : Menikmati Hidup: Gaya Hidup Sehat dan Bahagia
Mereka tidak sepenuhnya menganggur, tapi lebih memilih melarikan diri dari rutinitas dengan mengisolasi diri secara digital. Fenomena ini memicu kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan mental dan pemerintah.
Banyak dari mereka yang menganggap ini sebagai bentuk “protes diam” terhadap kerasnya kehidupan modern, khususnya di kota-kota besar.
Perlunya Pendekatan Psikologis dan Empatis
Para ahli menyarankan pendekatan empati dan dukungan psikologis, alih-alih stigmatisasi. Pemerintah Tiongkok mulai mendorong kampanye kesadaran kesehatan mental dan keseimbangan hidup, untuk mengatasi fenomena ini yang dianggap sebagai cerminan krisis kesejahteraan emosional generasi muda.
Bagaimana menurutmu? Apakah Manusia Tikus ini memang masih ada di Tiongkok saja atau sudah merambah ke Indonesia? Jika iya semoga saja segera terselesaikan ya. (Fz/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News