Mark Rekrut Peneliti Ai Tawarkan Gaji 16 Triliun
Share

SUARAGONG.COM – Mark Zuckerberg rekrut peneliti AI dengan tawaran yang mengejutkan dunia teknologi. Pendiri Meta ini dikabarkan mencoba merekrut seorang peneliti dari startup AI bernama Thinking Machines dengan nilai kontrak mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp16,4 triliun. Langkah ini mempertegas keseriusan Meta dalam memperkuat posisinya di bidang kecerdasan buatan. Mengutip laporan Wired, tawaran tersebut terdiri dari kombinasi gaji dan bonus selama beberapa tahun. Meski begitu, sang peneliti yang identitasnya dirahasiakan dilaporkan menolak tawaran tersebut.
Thinking Machines Jadi Incaran Tapi Semua Menolak
Tak hanya satu orang, Meta juga menawarkan gaji fantastis kepada beberapa staf Thinking Machines. Paket yang ditawarkan berada di kisaran USD 200 juta hingga 500 juta untuk kontrak 4 tahun, termasuk bonus awal senilai USD 50 hingga 100 juta.
Namun, menariknya, tak satu pun dari para staf tersebut menerima tawaran Meta. Bahkan, bulan lalu, Thinking Machines sukses mengamankan pendanaan sebesar USD 2 miliar, dengan valuasi mencapai USD 12 miliar, meskipun mereka belum merilis produk resmi.
Pihak Meta melalui juru bicaranya membantah beberapa detail yang dilaporkan, tetapi membenarkan bahwa memang telah diajukan sejumlah tawaran.
“Kami telah memberikan penawaran kepada beberapa orang di Thinking Machines, dan meskipun ada satu penawaran yang cukup besar, detailnya tidak akurat,” kata juru bicara Meta seperti dikutip dari The Telegraph (31/07/2025).
Thinking Machines sendiri merupakan startup yang didirikan oleh Mira Murati, mantan CTO OpenAI yang kini dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di industri teknologi.
Baca juga: Pakar AI Tinggalkan Apple Pindah ke Meta Dunia Teknologi Memanas!
Ambisi Meta Bangun Tim AI Superintelligence
Langkah Mark Zuckerberg rekrut peneliti AI bukan yang pertama. CEO OpenAI, Sam Altman, pernah menyebut bahwa Meta telah menawarkan kontrak bernilai hingga USD 100 juta kepada staf OpenAI. Bahkan, Zuckerberg dilaporkan secara langsung menghubungi para peneliti AI lewat WhatsApp untuk menyampaikan tawaran tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Meta menunjukkan ambisi besar dalam bidang kecerdasan buatan. Mereka aktif membentuk tim Meta Superintelligence Labs dan siap menggelontorkan dana hingga USD 72 miliar pada 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur AI seperti pusat data dan server berteknologi tinggi. (PKL/dny)