Malang, Suaragong – Pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian lebih kepada blue collar worker atau tenaga kerja berkerah biru. Yang biasanya, di Indonesia diidentikan sebagai pekerja pabrik atau industri. Hal tersebut seperti disampaikan oleh putri sulung Almarhum KH. Abdurrachman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh saat mengunjungi pekerja salah satu pabrik rokok di bilangan Kepanjen Kabupaten Malang Ahad (5/2/2023).
Menurutnya, pekerja pabrik menjadi salah satu penopang ekonomi terbesar di Indonesia.
“Selain itu (blue collae worker), penopang besar ekonomi sebenarnya juga UMKM, itu memperkerjakan 97 persen masyarakat. Untuk itu perhatian harus lebih besar ke arah sana,” ujar wanita yang akrab disapa Yenny Wahid ini.
Untuk itu, Ia berharap agar ke depannya para pekerja pabrik yang termasuk dalam golongan blue collar worker ini tak selamanya menjadi buruh. Artinya diharapkan bisa naik kelas. “Nanti agar mereka bisa naik kelas. Menjadi pekerja dengan skill tinggi, yang juga gajinya tinggi,” jelas Yenny.
Bukan hanya kepada kalangan pekerja saja, pemerintah juga wajib memberikan perhatian kepada perusahaan. Terutama perusahaan yang memang diketahui sudah banyak menyerap tenaga kerja.
“Jangan sampai mereka (perusahaan) ada kesulitan dalam berusaha, sehingga bisa ekspansi terus membuka lapangan pekerjaan, itu yang perlu dijaga,” terangnya.
Baca juga : Jumlah Pengangguran 10 Ribu Jiwa, Kemana Pemerintah?
Apalagi, menurutnya, di waktu seperti ini yang sudah mulai masuk pada tahun politik. Dimana ia menilai, kondusifitas yang sudah terjalin antara masyarakat pekerja, perusahaan dan pemeritah bisa terus terjaga. “Kita masuk tahun politik, kita berusaha menjaga meminimalisir konflik politik yang bisa menambah dampak krisis ekonkmi. Ini harus kita jaga,” pungkasnya. (sur/man)