Malang, Suaragong – Kota Malang, masih manjadi surga bagi pebisnis kafe dan pemburu kuliner. Seiring perkembangan zaman, pengelola kafe pun dituntut kreatif mendesain tempat usaha mereka.
kopi Hamur Mbah Ndut, misalnya. Mengusung konsep unik melalui desain interior, café ini seolah mengajak pengunjungnya berimajinasi sedang hidup di era kolonial.
Perpaduan interior dan barang-barang jadul dipajang di cafe, seperti piring, cangkir, hingga koper, membuat pengunjung semakin betah “hidup di era tempoe doloe”.
Lokasi café ini terletak di Kawasan Kayutangan Heritage. Tepatnya di JL. Basuki Rahmat, Gang 4 No. 398. Rudi, pemilik café ini mengatakan, awalnya rumah kini menjadi tepat usaha kuliner itu merupakan toko sembako.
Namun sejak diresmikannya Kampeng Heritage Kajoetangan, akhirnya beralih fungsi menjadi Café. Hamur Mbah Ndut, sendiri, café pertama yang berdiri sejak di sahkannya Kayutangan Heritage.
Banyak wisatawan mancanegara yang mampir ke Kopi Hamur Mbah Ndut. Mulai dari Malaysia, Jerman, hingga Belanda. Menurut Rudi, para wisatawan ini tertarik akan bangunan café yang masih asli. Semantara bangunan serupa kini sudah tidak banyak ditemui di Kota Malang.
Beragam menu kuliner dan minuman untuk kalangan muda disediakan Hamur Mbah Ndut. Mulai kopi tubruk, hingga kopi susu. Untuk pelanggan yang tidak bisa minum kopi, tenang saja, disini terdapat es coklat, es matcha serta varian teh yang sama-sama enak.
Baca juga : Toko Kopi Kongca, Sensasi Kopitiam 70-an dengan Butter Coffee Legendaris
Kopi Hamur Mbah Ndut juga menjual makanan ringan seperti donat, kentang, serta cireng. Harganyapun murah. Untuk uang sebesar Rp. 4000 pengunjung sudah bisa menikmati makanan ringan. Sedangkan minuman dijual mulai harga Rp. 8.000. Jadi Gaes, jangan lupa mampir ke kopi Hamur Mbah Ndut ya! (sha/eko)