SUARAGONG.COM – Gamal Albinsaid, anggota Komisi X DPR RI, baru-baru ini mengusulkan pendekatan segar untuk mengembangkan literasi di kalangan generasi muda Indonesia. Menurutnya, gerakan literasi di sekolah sebaiknya tidak hanya berorientasi pada acara seremonial atau festival, tetapi diarahkan pada kegiatan harian yang mendorong kebiasaan membaca di kehidupan siswa.
“Kita perlu membuat gerakan literasi yang lebih luwes dan efektif. Misalnya, bisa dengan mengharuskan siswa membaca 15–30 menit setiap pagi sebelum memulai kegiatan belajar, dan memasukkan literasi ke dalam kurikulum secara menyeluruh,” katanya. Dengan cara ini, membaca tidak hanya menjadi aktivitas sesaat, tetapi bagian dari rutinitas sehari-hari yang akhirnya membentuk kebiasaan.
Mengapa Tingkat Literasi Indonesia Masih Rendah?
Data dari UNESCO menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia masih sangat rendah, hanya 1 dari 1.000 orang yang memiliki kebiasaan membaca. Laporan “The World Most Literate Nation Ranking” bahkan menempatkan Indonesia di peringkat terakhir dari 60 negara dalam hal literasi. Menurut Gamal, rendahnya minat baca ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya akses yang terbatas terhadap bahan bacaan, penggunaan teknologi yang berlebihan, dan kurangnya budaya literasi yang kuat. Ia juga menekankan perlunya memperluas akses terhadap bahan bacaan dengan menyediakan perpustakaan di ruang publik seperti pasar, terminal, kafe, dan mal.
Baca juga : Dukung Pengembangan Pelabuhan Pengumpan, Komisi D DPRD Jatim Dorong Ekonomian Regional
Memulai dari Rumah dan Sekolah
Gamal percaya bahwa membangun budaya literasi perlu dimulai sejak dini dengan keterlibatan aktif dari guru, orang tua, dan komunitas. Ia menyarankan berbagai cara untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak-anak, mulai dari memberikan penghargaan, menghadiahi buku, hingga mengadakan kunjungan rutin ke perpustakaan. Ia juga menekankan bahwa guru dan orang tua memiliki peran penting sebagai inspirator dan fasilitator dalam mengembangkan minat baca anak.
“Tugas kita bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi menjadi inspirator yang menginspirasi anak-anak untuk gemar membaca,” pesan Gamal. Dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, Indonesia diharapkan dapat membangun generasi yang literat dan berwawasan luas. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news