SUARAGONG.COM – Polusi udara mungkin sudah jadi hal yang tak asing lagi bagi kita. Di kota-kota besar, polusi udara sering kali menjadi masalah utama yang memengaruhi kualitas hidup. Banyak yang menganggapnya hanya sebagai masalah pernapasan. Namun tahukah kamu bahwa polusi udara juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung? Mungkin kamu merasa bahwa penyakit jantung hanya berkaitan dengan pola makan dan gaya hidup. Tetapi kenyataannya, udara yang kita hirup setiap hari juga berperan besar dalam kesehatan jantung kita.
Mari kita bahas lebih dalam bagaimana polusi udara bisa memengaruhi jantung dan apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risikonya.
1. Polusi Udara dan Partikel Kecil yang Berbahaya
Polusi udara terdiri dari berbagai jenis polutan. Tetapi yang paling berbahaya bagi kesehatan jantung adalah partikel-partikel kecil yang dikenal sebagai PM2.5 (Particulate Matter 2.5). Partikel ini sangat kecil, bahkan lebih kecil dari sehelai rambut manusia. Sehingga bisa masuk ke dalam tubuh dengan mudah, termasuk ke saluran pernapasan dan aliran darah.
Begitu partikel PM2.5 ini terhirup, mereka bisa menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Peradangan ini bisa mengganggu fungsi pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan merusak lapisan dalam pembuluh darah yang disebut endotel. Pembuluh darah yang rusak ini bisa membuat darah lebih mudah menggumpal, yang pada gilirannya bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
2. Peningkatan Tekanan Darah dan Stres pada Jantung
Polusi udara juga diketahui dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor utama dalam risiko penyakit jantung. Saat kita terpapar polusi udara, tubuh merespons dengan cara yang sama seperti saat kita merasa stres. Sistem saraf kita terstimulasi, menyebabkan peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Karena dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Dengan waktu yang lama, ini bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Serta meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Polusi Udara dan Pembekuan Darah
Selain mempengaruhi pembuluh darah, polusi udara juga bisa memengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal. Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan kadar faktor pembekuan darah dalam tubuh. Faktor-faktor ini bisa menyebabkan pembekuan darah yang tidak diinginkan, yang dapat menyumbat pembuluh darah di jantung atau otak, menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Dalam beberapa kasus, polusi udara dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada. Seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan lemak) atau gangguan irama jantung, yang meningkatkan kerentanannya terhadap serangan jantung.
4. Hubungan Antara Polusi dan Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika plak atau penumpukan lemak terbentuk di arteri jantung, menyebabkan penyempitan dan penurunan aliran darah ke jantung. Polusi udara, terutama yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan pembakaran bahan bakar fosil, dapat mempercepat pembentukan plak tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terpapar polusi udara jangka panjang memiliki kemungkinan lebih besar mengembangkan PJK. Partikel-partikel polusi dapat merusak lapisan pelindung pembuluh darah dan menyebabkan peradangan, yang memperburuk kondisi ini dan meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Kelompok yang Paling Rentan
Tidak semua orang memiliki risiko yang sama ketika terpapar polusi udara. Beberapa kelompok lebih rentan terhadap dampak buruk polusi udara. Termasuk orang yang sudah memiliki penyakit jantung, penderita diabetes, orang lanjut usia, dan perokok. Mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi, seperti kota besar atau dekat jalan raya, juga lebih berisiko mengalami masalah jantung akibat paparan polusi udara.
6. Cara Mengurangi Risiko
Meskipun kita tidak bisa menghindari polusi udara sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risikonya terhadap kesehatan jantung kita:
– Hindari aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk: Cek indeks kualitas udara (AQI) setiap hari, dan jika polusi udara sedang tinggi, coba batasi aktivitas di luar rumah.
– Gunakan masker: Masker, terutama masker N95, bisa membantu menyaring partikel-partikel polutan kecil yang bisa masuk ke dalam tubuh saat beraktivitas di luar ruangan.
– Tinggal di tempat yang lebih bersih: Jika memungkinkan, tinggal di daerah dengan polusi udara yang lebih rendah atau menghabiskan waktu di tempat-tempat dengan udara bersih seperti taman atau daerah pegunungan.
– Perhatikan kesehatan jantung: Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik bisa membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi dampak buruk polusi udara.
– Berkendara dengan bijak: Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memilih transportasi umum atau bersepeda dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara di sekitar kita.
Baca juga: Waspada Penyakit Jantung di Usia Muda, dan Pentingnya Skrining Kesehatan
Polusi udara bukan hanya masalah pernapasan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan jantung. Partikel polutan yang terkandung dalam udara bisa merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan memicu peradangan yang berujung pada risiko serangan jantung. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada terhadap kualitas udara di sekitar kita dan menjaga gaya hidup yang sehat untuk melindungi jantung kita dari dampak buruk polusi udara. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news