Mengenal Saga, Puisi Peninggalan Bangsa Viking
Share

SUARAGONG.COM – Ketika mendengar kata “Viking”, yang mungkin terlintas di benak adalah kapal naga, pelindung kepala bertanduk, atau pertempuran di laut utara.
Baca Juga: Mengenal Wayang Wahyu, Wayang Kulit Bernafaskan Katolik
Namun, di balik reputasi mereka sebagai pejuang tangguh, bangsa Viking juga mewariskan sesuatu yang tak kalah mengesankan. Yaitu Saga, karya sastra yang menjadi cerminan budaya dan nilai hidup mereka.
Apa Itu Saga?
Saga adalah bentuk puisi dan prosa naratif panjang yang berkembang di Islandia dan Skandinavia pada Abad Pertengahan, khususnya antara abad ke-9 hingga 13 M.
Meskipun merupakan budaya asli Viking yang menceritakan mitologi Nordik dan budaya Viking, naskah-naskah Saga secara historis dikumpulkan oleh para misionaris Katolik saat menyebarkan agama Kristen ke tanah Nordik di Abad ke-10.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Tentang Katedral Cologne di Jerman
Kata “saga” sendiri berasal dari bahasa Norse Kuno yang berarti “cerita” atau “apa yang dikatakan”. Saga biasanya ditulis dalam bentuk narasi mendalam yang menggabungkan sejarah, mitologi, dan drama kehidupan nyata.
Berbeda dari puisi modern, saga sering kali diceritakan secara turun-temurun secara lisan sebelum akhirnya dituliskan. Gaya bahasanya padat, langsung, dan sering kali diselingi humor kering khas Skandinavia.
Isi dan Tema dalam Saga
Kisah-kisah dalam saga biasanya menyoroti kehidupan para pahlawan, petualangan di lautan, peperangan antar klan, hingga kisah cinta dan pengkhianatan. Beberapa tema umum dalam saga antara lain:
-
Kehormatan dan balas dendam
-
Hubungan antara manusia dengan dewa (khususnya dalam Mitologi dan Agama Nordik)
-
Pelayaran dan penemuan dunia baru
-
Pertarungan batin antara takdir dan kehendak bebas
Contoh paling terkenal adalah Njáls saga, yang mengisahkan konflik keluarga dan sistem hukum Islandia kuno, atau Egil’s saga, tentang seorang penyair sekaligus pejuang yang kompleks secara emosional.
Fungsi Sosial dan Budaya
Saga bukan hanya hiburan semata bagi masyarakat Viking. Cerita-cerita ini memiliki fungsi penting sebagai:
-
Pencatat sejarah: Banyak informasi tentang kehidupan abad pertengahan Islandia diketahui dari saga.
-
Sumber hukum dan moral: Saga sering menggambarkan sistem keadilan, nilai kebaikan, hingga konsekuensi dari pengkhianatan dan kebohongan.
-
Identitas budaya: Saga memperkuat kebanggaan lokal, silsilah keluarga, dan semangat komunal masyarakat Nordik.
Saga dan Puisi Skaldik
Selain narasi prosa panjang, puisi juga memainkan peran besar dalam tradisi Viking. Puisi Skaldik (dari para skald atau penyair istana) sering digunakan untuk memuji raja dan pejuang dalam bentuk puisi rumit dengan gaya bahasa metaforis yang disebut kenning. Misalnya, laut bisa disebut “jalan ikan” atau pedang bisa disebut “taring perang”.
Puisi ini memperlihatkan bahwa bangsa Viking bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kekayaan sastra dan bahasa yang luar biasa.
Saga adalah cermin jiwa bangsa Viking. Yang berisi keberanian, tragedi, cinta, hingga nilai-nilai hidup yang masih bisa kita pelajari hingga kini. Meski lahir dari masa lampau, keindahan dan kedalaman cerita dalam saga tetap relevan dan memesona pembaca modern.
Bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam budaya Skandinavia atau akar cerita-cerita epik dunia barat, mempelajari saga adalah langkah awal yang menarik dan menginspirasi. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News