SUARAGONG.COM – Menjelang Momen besar Hari Keagamaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa datang kapan saja. Mengingat di akhir tahun ini sangat besar potensi bencana tersebut. Peringatan ini disampaikan usai Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024. Digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (17/12/2024).
Kesiapsiagaan Pemda Terkait Potensi Bencana Hidrometeorologi Jelang Nataru
Pratikno menekankan, cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada Desember hingga Februari, seperti curah hujan tinggi, angin kencang, hingga gelombang besar, memerlukan mitigasi terpadu antara pemerintah pusat dan daerah.
“Berdasarkan laporan dari BMKG, beberapa wilayah di Jawa Timur berpotensi mengalami curah hujan yang sangat tinggi dan dampak cuaca ekstrem lainnya. Mitigasi yang kolaboratif adalah kunci untuk menghadapi ancaman ini,” ujar Pratikno.
Menurut Pratikno, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah kesiapsiagaan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah memastikan kesiapan infrastruktur dan pelatihan petugas, termasuk di jalur mudik Nataru.
“Kesiapan infrastruktur daerah harus diperkuat, dan petugas lapangan perlu dilatih untuk merespons dengan cepat jika bencana terjadi,” tambahnya.
Status Siaga dan Tanggap Darurat di Jawa Timur
Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, 11 daerah telah ditetapkan dalam status Tanggap Darurat akibat bencana, sementara 27 daerah lainnya berada dalam status Siaga Darurat.
“Daerah dengan status Tanggap Darurat sudah menerima bantuan operasional dan logistik. Untuk daerah yang masih Siaga Darurat, semua sumber daya telah disiapkan untuk digunakan saat bencana terjadi,” jelas Suharyanto.
Baca Juga : Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur Jalan untuk Libur Nataru 2024/2025
Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memastikan kesiapan pemerintah provinsi menghadapi potensi bencana. Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) telah dialokasikan untuk tanggap darurat, termasuk evakuasi, manajemen pengungsian, dan distribusi logistik.
“Sejak awal November hingga pertengahan Desember, sejumlah daerah di Jatim sudah terdampak banjir. Kami telah bergerak cepat untuk melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan logistik. Insyaallah, kami siap menghadapi tantangan ke depan,” ujar Adhy. (Aye)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News.