Menkomdigi Belum Blokir Roblox, Akan Tunggu Evaluasi Dirjen Digital
Share

SUARAGONG.COM – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa hingga saat ini pemerintah belum memiliki rencana untuk memblokir permainan daring Roblox. AyeHal ini ia sampaikan sebagai tanggapan atas desakan pelarangan game tersebut karena dianggap mengandung unsur kekerasan yang berdampak buruk pada anak-anak.
Menkomdigi Tunggu Evaluasi Dirjen Digital Terkait Pemblokiran Roblox
“Belum ada rencana, enggak ada, belum ada rencana (blokir game Roblox),” ujar Meutya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Meski demikian, Meutya menyatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital tetap akan melakukan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut. Evaluasi ini akan dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital yang berada di bawah naungan kementeriannya.
“Sampai nanti ada, kita lihat, kita evaluasi. Kan ada Dirjen Pengawasan Ruang Digital yang terus memantau. Belum ada penyampaian dari Dirjen tersebut, nanti kita lihat,” imbuhnya.
Sebelumnya, wacana pelarangan game Roblox kembali mencuat setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyuarakan keprihatinannya terhadap dampak buruk game tersebut pada anak-anak. Dalam sebuah acara peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02, Jakarta (4/8/2025), Abdul Mu’ti secara tegas melarang anak-anak memainkan Roblox.
Baca Juga : Komdigi Evaluasi Game Kekerasan, Pemblokiran Roblox Jadi Kemungkinan
Pertimbangan Psikologis Anak
Ia beralasan, anak-anak yang masih dalam masa perkembangan psikologis, belum memiliki kemampuan membedakan antara dunia nyata dan dunia fiksi. Hal ini berpotensi menyebabkan mereka meniru aksi-aksi kekerasan dalam game ke dalam kehidupan nyata.
“Kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga praktik kekerasan yang ada di berbagai game itu bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak,” ujarnya.
Sebagai ilustrasi, Abdul Mu’ti mencontohkan adegan membanting karakter dalam game Roblox. “Kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa. Tapi kalau dia main dengan temannya kemudian dibanting, kan jadi masalah,” tuturnya.
Roblox sendiri adalah game online berbasis platform yang memungkinkan pengguna membuat dan memainkan beragam permainan yang dibuat oleh pengguna lain. Popularitas Roblox di kalangan anak-anak dan remaja membuat kekhawatiran terhadap dampaknya menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pengamat pendidikan.
Meski belum ada keputusan resmi terkait pemblokiran. Menkomdigi menegaskan bahwa kementeriannya akan terus memantau dan mengevaluasi situasi, sambil menunggu laporan resmi dari pihak terkait.