Meta Izinkan User untuk Mengatakan LGBTQ Adalah Mental Ilness
Share

SUARAGONG.COM – Meta izinkan user untuk mengatakan LGBTQ adalah mental illness. Mark Zuckerberg menyatakan bahwa platform buatannya, Meta, sekarang telah memperbolehkan usernya untuk menyatakan pendapat bahwa komunitas LGBTQ adalah mental illness atau ODGJ.
Hal tersebut menimbulkan banyak perdebatan. Ada publik yang senang, ada juga yang menentang dan menganggap hal tersebut melanggar inklusivitas.
Alasan Mark Zuckerberg
Adapun alasan dari Mark Zuckerberg, ia menyadari bahwa selama beberapa tahun terakhir, khususnya sejak tahun 2020 lalu.
Free speech dan censorship di platform Meta terkait LGBTQ malah membuat banyak user yang berafiliasi dengan komunitas LGBTQ tersebut menggeneralisir semua konten yang dianggap “tidak pro” terhadap mereka.
Pria yang akrab disapa Mark tersebut juga mengatakan bahwa pada akhirnya banyak konten kreator dan juga user yang mengalami korban “generalisasi” akibat report dari user yang pro-LGBT.
“Banyak dari mereka yang akunnya terkena ban karena orang-orang LGBT itu menuduh mereka sembarangan, atau bisa kubilang, generalisasi yang keterlaluan,” ungkapnya, sebagaimana dikutip di media pop-culture Pubity.
Mark menegaskan bahwa tuduhan-tuduhan palsu dari komunitas LGBT itu harus berakhir, pasalnya ia memprioritaskan integritas meta sebagai platform media sosial yang bebas bagi semua untuk berekspresi.
Respon dari Publik
Kebanyakan publik menerima hal tersebut dengan senang. Karena selama ini banyak dari mereka, terutama konten kreator yang sering mendapatkan report dari user LGBTQ hanya karena konten tersebut menyinggung mereka.
Salah satu netizen yang berkomentar di Pubity mengatakan bahwa ia puas dan senang dengan keputusan Mark Zuckerberg.
Karena selama ini, netizen yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang konten kreator tersebut sering mengalami report account. Dan juga cyberbullying dari komunitas LGBTQ, yang menuduh kontennya sebagai simbol “hate speech“.
Meskipun begitu, ada beberapa kalangan, terutama dari komunitas LGBTQ yang menyayangkan hal tersebut. Mereka menganggap Mark meninggalkan mereka.
Apa yang Akan Terjadi bagi Meta?
Dengan hal ini, Meta diperkirakan akan memiliki lonjakan user. Hal tersebut karena banyak orang setuju dengan keputusan Mark untuk tidak “menganak-emaskan” orang-orang LGBTQ. Publik juga berharap bahwa Meta kedepannya jauh lebih “sehat” dari user atau konten LGBTQ tersebut.
Meskipun begitu diperkirakan akan ada beberapa user yang meninggalkan Meta. Tentunya itu berasal dari golongan LGBTQ. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News