SUARAGONG.COM – Metro Riyadh, sistem transportasi publik revolusioner ibu kota Arab Saudi, resmi memulai operasinya pada Minggu, 1 Desember 2024. Proyek ini merupakan bagian dari Visi Saudi 2030, yang bertujuan meningkatkan mobilitas perkotaan, mengurangi kemacetan, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi populasi kota yang terus berkembang.
Jaringan Transportasi Tanpa Pengemudi Terbesar di Dunia
Metro Riyadh mencatatkan rekor sebagai sistem transportasi tanpa pengemudi terbesar di dunia, mencakup enam jalur sepanjang 176 kilometer dengan 85 stasiun. Jalur-jalur ini menghubungkan distrik utama, pusat bisnis, dan landmark budaya Riyadh, menawarkan akses transportasi yang efisien dan berkelanjutan bagi penduduk maupun pengunjung.
Proyek ini dirancang oleh Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh (RCRC) dengan target kapasitas hingga 3,6 juta penumpang per hari, membantu mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mendukung moda transportasi ramah lingkungan.
Keindahan Arsitektur oleh Zaha Hadid Architects
Salah satu stasiun ikonik dalam jaringan ini adalah King Abdullah Financial District (KAFD), dirancang oleh firma arsitektur ternama Zaha Hadid Architects. Stasiun ini berfungsi sebagai hub transportasi multimoda dengan enam peron yang menghubungkan terminal KAFD, Bandara Internasional King Khalid, serta jembatan layang monorel KAFD.
Terdiri dari empat tingkat, stasiun ini dilengkapi dengan fasilitas park-and-ride, layanan bus, serta area publik indoor dan outdoor, menjadikannya pusat transportasi sekaligus destinasi urban modern.
Peluncuran Bertahap Menuju 2025
Metro Riyadh akan dibuka secara bertahap:
- Tahap 1: Jalur Biru (38 km) dan sebagian Jalur Kuning dan Ungu, menghubungkan pusat kota Riyadh dari utara ke selatan.
- Tahap 2: Jalur Merah dan Hijau dijadwalkan beroperasi pada 15 Desember 2024.
- Tahap 3: Jalur Oranye akan dibuka pada 5 Januari 2025.
Baca juga : Fenomena Langkah: Gurun Al Jawf di Arab Saudi Dihujani Salju
Mega Proyek untuk Masa Depan Riyadh
Metro Riyadh mendapatkan predikat “mega proyek” karena skala pembangunannya yang luar biasa dalam satu fase. Proyek ini dirancang untuk menampung lonjakan populasi Riyadh, yang diperkirakan meningkat dari 7,5 juta pada 2023 menjadi antara 15 hingga 20 juta pada 2030.
Tak hanya kereta, sistem ini dilengkapi 80 rute bus dengan 842 armada dan 2.860 halte, memastikan cakupan transportasi yang luas di seluruh kota.
Metro Riyadh bukan sekadar proyek infrastruktur; ini adalah simbol modernisasi dan komitmen Arab Saudi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Sistem ini tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, tetapi juga menciptakan gaya hidup perkotaan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan inovatif. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news