Type to search

News

Meutya Hafid: Belum Tahu Persis Soal Transfer Data WNI ke AS,

Share
Isu Transfer Data WNI ke AS menjadi Perbincangan Keamanan Data Masyarakat

SUARAGONG.COM – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku belum mengetahui secara pasti soal isu transfer data Warga Negara Indonesia (WNI) ke Amerika Serikat. Menurutnya, hal ini masih perlu dibahas lintas kementerian.

Isu Transfer Data WNI ke AS, Menkomdigi : Saya Belum Tahu Persisnya

“Saya besok akan berkoordinasi dulu dengan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto), saya belum tahu persisnya topiknya apa, tapi nanti besok tentu akan ada pernyataan dari Menko Perekonomian atau dari kami. Tapi kami harus koordinasi lebih dulu,” ujar Meutya kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Meutya menyebut pihaknya sudah menerima undangan untuk membahas isu ini dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Besok kami akan ke Menko Perekonomian dan besok kami akan koordinasi seperti apa penjelasannya dan nanti mungkin akan ada pernyataan dari Menko Perekonomian atau dari kami,” katanya lagi.

Baca Juga : Trump Umumkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia

Belum adda Keterangan Lebih Lanjut Soal Transfer Data

Untuk saat ini, Meutya menegaskan pemerintah belum bisa memberi keterangan lebih lanjut sebelum pembahasan resmi dilakukan. “Untuk saat ini, kami harus menunggu sampai ada koordinasi dengan Menko Perekonomian,” tegasnya.

Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa dalam poin kesepakatan tarif perdagangan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump, terdapat klausul terkait pemberian data warga Indonesia ke AS.

Dalam dokumen Kerangka Kerja Kesepakatan RI-AS poin ke-6 disebutkan bahwa “Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi hambatan yang berdampak pada perdagangan, jasa, dan investasi digital. Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk mentransfer data pribadi keluar dari wilayahnya ke Amerika Serikat,” seperti dikutip dari publikasi Gedung Putih, Selasa (22/7/2025).

Kesepakatan Agreement on Reciprocal Trade

Kesepakatan bertajuk Agreement on Reciprocal Trade itu diklaim akan mempererat hubungan ekonomi kedua negara. Namun, soal transfer data tentu bukan perkara sepele. Isu perlindungan data pribadi kini jadi topik sensitif, terutama di tengah makin maraknya kasus serangan siber secara global.

CEO Group-IB Dmitry Volkov bahkan menyebut ancaman siber kini sudah berkembang menjadi “rantai reaksi kompleks”.

“Geopolitik tidak stabil akibat spionase, yang dipicu oleh pelanggaran data. Sementara pada saat yang sama ransomware mengeksploitasi pelanggaran ini. Semuanya berkontribusi pada lanskap ancaman dunia maya yang terus berkembang,” kata Volkov, dikutip Rabu (23/7/2025).

Kini, publik menanti kejelasan dari pemerintah: benarkah data WNI akan diserahkan ke AS? Dan kalau iya, bagaimana perlindungannya? (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *