Type to search

News

Gaes !!! Minat Sekolah Negeri Menurun, Kenapa?

Share
Menurunnya minat anak bersekolah di sekolah negeri di Kabupaten Malang, membuat Pemerintah terus berinovasi.

Malang, Suaragong – Menurunnya minat anak bersekolah di sekolah negeri di Kabupaten Malang, membuat Pemerintah terus berinovasi. Bahkan dua Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Malang pada tahun 2023 tidak mendapatkan siswa sama sekali. Maka dari itu, Pemkab Malang dalam waktu dekat akan menerapkan program sekolah plus ngaji yang akan diterapkan di tingkat pendidikan dasar

Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan kerohanian siswa-siswi di sekolah. Dengan begitu, tidak hanya kecerdasan intelektual yang didapat oleh siswa-siswi, melainkan juga kecerdasan spiritual.

“Penerapannya nanti semi full day school,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Panji Kabupaten Malang belum lama ini.

Artinya, siswa-siswi akan menerima pembelajaran formal seperti biasa, kemudian melaksanakan salat zuhur berjamaah. Itu sejalan dengan program dari Bupati Malang H M. Sanusi. Kemudian, dilanjutkan dengan makan siang dan ditutup dengan mengaji bagi siswa-siswi beragama Islam. Sedangkan, bagi siswa-siswi beragama selain Islam, akan mendapatkan materi kerohanian sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

“Mudah-mudahan bisa berjalan baik di Kabupaten Malang. Sehingga, bisa menarik kemauan orang tua atau wali murid untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah negeri yang kami miliki,” kata Didik.

Sebab, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, terdapat pergeseran sosial terkait minat orang tua untuk memilihkan tempat sekolah anak-anaknya. Mereka banyak berminat ke sekolah swasta yang memiliki tambahan pendidikan agama.

Baca juga : Novita Berharap Pendidikan Kedepan Bisa Lebih Fun

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang Suwadji pun mengakui fakta tersebut. Orang tua banyak yang memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis agama untuk mengurangi kenakalan anak dan permasalahan sosial. Sehingga, sekolah negeri memiliki penurunan minat. Sebagai contoh, pada tahun ajaran 2023/2024 ini, ada dua SD yang tidak mendapat siswa baru. Yakni SDN Sumberpucung 8, Kecamatan Sumberpucung dan SDN Purwodadi 3, Kecamatan Donomulyo.

“Dengan kondisi tersebut, sekolah memiliki tantangan untuk meningkatkan kualitasnya. Mulai dari pendidikan akademik, sarana dan prasarana, serta muatan pendidikan keagamaan,” ucapnya.

Sehingga, dengan adanya sekolah plus ngaji, hal tersebut menjadi seimbang. Sehingga, diharapkan, sekolah negeri tidak dipandang sebelah mata dalam pemberian pembelajaran keagamaan. (nif/man)

Tags:

1 Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *